Ruben mengibaratkan ia sedang menahkodai sebuah kapal yang diterjang berbagai halangan.
Sebab itu, dia harus menurunkan beberapa awak kapalnya.
Meski tidak di kembalikan dengan tangan kosong, Ruben tetap merasa bersalah.
"Tapi kan kondisinya saya harus terus melaju di tengah terpaan terus dan ini tidak hanya terjadi pada saya, tapi semuanya," ujar Ruben.
Hal terberat ketika ia harus rumahkan ribuan karyawaannya itu adalah ketika mengingat keluarga mereka yang hidup susah.
"Sedih, kebayang mereka pulang, punya keluarga, mendengar mereka harus di rumahkan. Saya enggak bisa (kuat)," kata Ruben dengan mata berkaca-kaca.
Tak hanya itu, Ruben juga mengungkapkan bahwa membuka lapangan kerja untuk banyak orang adalah impiannya yang terwujud.
Ayah asuh Betrand Peto tersebut pun yakin bahwa seseorang membutuhkan pekerjaan agar tak berbuat jahat.
"Ini mimpi gue yang gue wujudkan. Tahu enggak sih banyak orang jahat karena mereka enggak punya kerjaan?" tutur Ruben.