"Rapid testtersebut untuk deteksi IgG/IgM berbasis peptide sintesis dan tentunya sepertirapid testlainnya pasti ada tingkat sensitivitas atau akurasi yang bersifat di bawah di bandingkan dengan PCR test kit," jelas Bambang P. S. Brodjonegoro.
Tak hanya itu saja,rapid test buatan dalam negeri ini juga akan terus dikembangkan menjadi rapid test berbasis microchip.
Rapid test berbasis microchip akan tersedia kurang lebih pada bulanJuli 2020.
PCR(Polymerase Chain Reaction)
"Untuk yang PCR test kit bisa dilaporkan bahwa yang PCR yang merupakan kerja sama antara BPPT dengan PT Biofarma dan startup Nusantics.
"Bisa kami laporkan bahwa 10 produk (unit) bisa sudah dihasilkan pada tanggal 2 Mei, targetnya.
Bambang menjelaskan kini pihaknya sudah mendapat CPAB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik).
Pada akhir Mei 2020, ditargetkan sudah bisa memroduksi 50ribu unit PCR test kit.
Keunggulan
Dijelaskan oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional bahwa test kit buatan dalam negeri ini sudah menggunakan virus Indonesia ataulocal transmission virus.