Ali Mazi menganggap kedatangan ratusan TKA China akan bertentangan dengan suasana kebatinan masyarakat Sultra yang tengah berjuang melawan pandemi covid-19.
"Setelah saya mengetahui informasi itu, langsung mengundang Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan juga DPRD, Danrem, Kapolda, Imigrasi. Kesimpulannya kita keberatan untuk kebijakan memasukkan kembali 500 TKA asal China,” ungkap Ali Mazi di rumah jabatan gubernur awal pekan ini yang dikutip dari kompas.com.
Terlebih kejadian serupa pernah terjadi beberapa saat lalu dan menimbulkan permasalahan di masyarakat.
Ali pun dengan tegas menolak meskipun terdapat surat pernyataan bebas covid-19.
“49 TKA yang lalu saja kita sudah babak belur. Suasana kebatinan masyarakat menghadapi corona, tidak tepat dengan memasukkan TKA asal Cina,” terangnya.
Ali pun menuturkan akan menunda masuknya TKA China dan berbicara dengan pihak perusahaan.
"Nanti setelah wabah Covid-19 ini berakhir, baru akan dibicarakan kembali," tambah Ali Mazi.
Di temui secara terpisah, seluruh pimpinan dan fraksi di DPRD Sulawesi Tenggara pun juga sepakat menolak kedatangan ratusan TKA China tersebut.
Penolakan itu disampaikan dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung Paripurna DPRD Sultra, Rabu (29/4/2020).
Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh menyatakan penolakan ini bukan berarti anti terhadap investasi China, tetapi karena situasi saat ini tidak tepat.