Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Niatan Mudik Gagal Total, Pria Ini Mengemis Lesu Ucap Mendingan Mati di Kampung: Sedih Mau Ngapain di Sini

Yosa Shinta Dewi - Rabu, 29 April 2020 | 14:00
ilustrasi mudik
kompas.com

ilustrasi mudik

Baca Juga: Masyarakat tetap Boleh Mudik Meski Pandemi Corona Semakin Parah, Luhut Pandjaitan Minta Daerah Tak Tolak Pemudik Dari Jakarta

Baca Juga: Ikuti Himbauan Pemerintah Agar Cegah Penyebaran Virus Corona Semakin Meluas, Para Selebritas Ini Siap Tak Mudik Lebaran Tahun Ini

Sudah tidak ada yang bisa diharapkan lagi untuk tetap tinggal di Tanggerang. Maka itu ia memilih mudik ke kampung halamannya, masih ada keluarga yang membantu dan memperhatikan

“Mendingan saya memilih mudik ke kampung halaman, dari pada di Tanggerang luntang-lantung dan malah berbuat kriminal,” tutupnya.

Masa pandemi Corona atau Covid-19 menjadi yang tersulit bagi warga, banyak yang diberhentikan kerja maupun pekerja harian lepas yang sudah tak bisa memiliki penghasilan karena banyak aktifitas yang dibatasi.

Uang dari hasil ambil orderan tak mencukupi buat makan dan kebutuhan lainnya.

"Semenjak begini pemasukan sedikit, sudah ditahanin berapa hari tetap aja engga cukup. Kita kan bayar kontrakan kosan, itu teman yang bayar tapi dia kan sudah engga kerja," kata dia.

Dirinya yang identitas KTP masih daerah asalnya di Pemalang, Jawa Tengah mengaku tak tersentuh bantuan sosial pemerintah setempat. Padahal, kondisinya sangat membutuhkan.

“Belum ada bantuan yang datang ke saya dari awal diterapkan PSBB di Tanggerang sampai sekarang. Karena bukan warga Tanggerang kayaknya," imbuh dia.

(Artikel ini sudah tayang di Wartakota dengan judul:Lebih Baik Mati di Kampung daripada di Sini Nggak Ada Saudara, Demikiah Kisah Para Pemudik Nekat)

Source : Wartakota

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x