Baca Juga: Belum Lama Putus, Elly Sugigi Sudah Gandeng Berondong Seorang Hafiz Qur'an hingga Jadi Sorotan: Settingan LagiPenelitian oleh Imperial College London mengestimasi jika 11 negara Eropa yang telah terapkan social distancing membantu mengurangi penyebaran virus Corona dan mencegah 59 ribu kematian.
China saat ini menghadapi risiko pasien pembawa virus Corona yang tidak menunjukkan gejala apapun.Zhong tapi yakin jika prosedur monitoring dan penanggulangan yang dilakukan negaranya sudah cukup untuk mencegah gelombang infeksi kedua.Ia yakin sebab petugas medis telah lakukan uji antibodi dan uji swab kepada orang-orang yang telah mengkarantina diri selama 14 hari.Hal tersebut membantu mereka untuk lebih mudah mengenali pembawa virus Corona.Pada Rabu (1/4/2020) kemarin, Komisi Kesehatan China menyebut 1075 pembawa virus tanpa gejala sedang dalam pengamatan medis.
Sementara masih ada 1.863 kasus pasien positif covid-19 yang dirawat di rumah sakit, dan 701 kasus tersebut adalah kasus impor.Bulan lalu, ada penelitian dari Rumah Sakit Hong Kong yang temukan mereka yang telah sembuh dari covid-19 alami penurunan fungsi paru-paru mencapai 20-30 persen.Mereka juga alami masalah seperti napas pendek saat berjalan cepat.Namun Zhong menyebut berdasarkan pengamatannya terhadap pasien covid-19 dan mereka yang memiliki penyakit yang sama seperti Sars, kerusakan paru-paru itu tidak terjadi dalam waktu yang lama.Banyak dari mereka yang juga menjadi prima lagi dalam waktu enam hingga 12 bulan.Sars telah menginfeksi 8.096 jiwa dan membunuh 774 manusia, sebagian besar di China daratan dan Hong Kong.
Artikel ini telah tayang di Sajiansedap.com dengan judul Kabar Baik dari Peneliti Dunia! Meski Jumlah Pasien Terus Melonjak, Virus Corona Diyakini Tetap Berakhir Pada Bulan Ini! Begini Hasil Temuannya