Siobhan Freegard, pendiri ChannelMum.com , yang menugaskan penelitian, mengatakan,'dipaksa untuk menghentikan kehidupan kita yang sibuk dan menghabiskan waktu bersama di karantina telah membuat banyak dari kita mempertimbangkan apa yang benar-benar penting, seperti anak-anak, orang tua dan masyarakat yang menjadi bagian mereka."
Disebutkan pula jika kemunculan virus corona ini membuat keluarga menjadi lebih bersyukur dengan apa yang telah mereka nikmati dalam hidup.
"Terlepas dari jumlah korban pandemi yang mengerikan, orang menjadi lebih bersyukur atas kesenangan kecil dalam hidup," tambahnya.
Studi ini menemukan setengah dari seluruh keluarga menghabiskan lebih banyak waktu bermain permainan tradisional dan teka-teki, sementara tiga dari 10 membaca lebih banyak buku bersama.
Ada 28 persen menggunakan kebun sebagai aktivitas keluarga.
Hanya ada sepertiga dari peserta penelitian mengizinkan anak-anaknya untuk menonton televisi lebih lama dan seperempat membebaskan anak-anak untuk menggunakan gawai.
Dua pertiga atau sekitar 62 persen percaya jika pandemi ini membuat anak-anakmemiliki kepedulian sosial yang lebih tinggi.
Sebagian anak-anak yang peduli terhadap sosial itu memilih untuk keluar rumahmembantu teman atau tetangga seperti membagikan makanan atau obat-obatan.
Sebagiannya lagi memilih menelepon orang lain untuk memberikan dukungan.
Survei, melalui Mumpoll, juga mengungkapkan karantina berdampak pada pasangan Inggris - menjadi lebih baik.