Baca Juga: Kabar Menyenangkan di Tengah Corona, Ada Tips untuk Hemat Kuota Internet Selama WFH
Penelitian tentang efek kesehatan jangka panjang vaping memang masih terbatas.
Tetapi, mengingat apa yang kita ketahui tentang merokok, Covid-19 dan infeksi pernapasan lainnya, para ahli kesehatan dengan yakin mengatakan bahwa vaping tidak hanya akan meningkatkan risiko mengembangkan komplikasi dari virus corona.
Tetapi, juga akan meningkatkan peluang untuk menyebarkan penyakit itu ke orang lain.
Bahkan, beberapa negara telah mengeluarkan rekomendasi kesehatan khusus tentang vaping dan Covid-19.
Masalah yang paling jelas dari menggunakan vape adalah adanya kerusakan yang ditimbulkan pada paru-paru.
Ketika memakai vape, bahan kimia keras yang terkandung di dalamnya segera merusak sel-sel dalam sistem pernapasan, yang bertanggung jawab untuk mengatur sistem kekebalan tubuh.
“Yang mana ini juga merupakan garis pertahanan pertama tubuh untuk melumpuhkan penyakit pernapasan seperti Covid-19,” menurut Alexa Mieses, dokter keluarga di Durham, North Carolina, dan asisten profesor kedokteran keluarga untuk Fakultas Kedokteran Universitas North Carolina.
"Dalam waktu singkat, sistem kekebalan tubuh disibukkan dengan kerusakan yang ditimbulkan oleh uap pada paru-paru," lanjut Mieses yang juga menambahkan bahwa ini membuat tubuh jauh lebih sulit untuk melawan pathogen, seperti virus corona.
Artikel ini telah tayang sebagian di Kompas.com dengn judul "Hubungan Mengerikan antara Vape dan Virus Corona"