Demikian dikatakan Dr Len Horovitz, seorang ahli paru dan ahli penyakit dalam di Lenox Hill Hospital mengatakan kepada The Post.
"Tidak ada alasan untuk menggunakannya pada waktu itu tetapi melihat ke belakang, ada kesempatan obat itu dapat digunakan untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi atau sebagai pengobatan virus corona," kata Horovitz.
"Jika Anda memutuskan untuk menggunakan chloroquine, bukan berarti Anda harus meninggalkan semua metode pencegahan, termasuk social distancing," katanya.
Chloroquine dan hydroxychloroquine juga termasuk di antara empat perawatan yang diuji klinis internasional oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
2. Remdesivir
Remdesivir awalnya diuji sebagai obat Ebola.
Sebagai obat antivirus eksperimental Gilead Sciences, Remdesivir telah terbukti ampuh melawan SARS dan MERS, dua virus corona lainnya.
Obat ini bekerja dengan mematikan kemampuan virus untuk mereplikasi sel dalam.
Beberapa uji coba sedang dilakukan untuk mengevaluasi obat di China dan negara-negara lain.
Di AS, bulan Februari lalu, National Institutes of Health memulai uji coba secara acak untuk pengobatan COVID-19 menggunakan antivirus ini.