Selama kuliah, pria kelahiran Surakarta, 30 Juli 1991 ini sempat menjadi pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM.
Setelah lulus kuliah, ia sempat menjadi dokter muda di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta selama dua tahun sebelum akhirnya dinas di Puskesmas Turi dan RS UGM Yogyakarta.
Dalam sebuah pesan berantai via whatsapp, ternyata dr. Tirta Mandira Hudhi pernah ditawari melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 di Belanda dan Jerman.
Sosok yang menawarkannya adalah Prof Iwan di UGM.
Namun, tawaran tersebut ditolak oleh pria 28 tahun ini karena ia lebih ingin bekerja sebagai dokter di IGD.