Ia menjelaskan, pada tanggal 11 Maret 2020, dia dibawa ke RS Unair untuk dilakukan swab tenggorokan dan hidung.
Pada saat yang bersamaan, RS Mitra Keluarga sudah mengosongkan pasien.
Kemudian, esok harinya, Christina dilarikan ke RSUD dr Soetomo dan langsung masuk ruang isolasi khusus.
Baca Juga: Bak Angin Surga! 100 Persen Pasien Corona di Kota Malang ini Sembuh, Mereka Ungkap Rahasianya
"Saya tahu saat dimasukkan ke ruang isolasi khusus. Dengan kondisi lemas bernapas pun sudah tidak sampai, oksigen tidak maksimal. Saya sendiri di ruang khusus itu bersama alat medis," ungkap dia.
Selama perawatan super intensif di ruang isolasi khusus itu berlangsung, ia tidak mengetahui kalau ia tengah mengidap penyakit yang kini mewabah di berbagai belahan dunia.
Bahkan, yang dia tahu dokter hanya menyampaikan bahwa kondisi pasien harus sembuh, harus kuat dan tidak putus dalam berdoa.
"Ibu harus sembuh, Ibu sehat, karena hanya Ibu yang bisa membantu diri Ibu sendiri, imun Ibu yang membentengi Ibu sendiri. Itu kata dokter pada saya.
Tidak pernah sama sekali dokter dan perawat bilang pada saya tentang virus," ucap dia.
Ibu dua anak ini mengatakan, selama beberapa hari dirawat di ruang isolasi, merupakan hari paling berat yang pernah dilewati.
Baca Juga: Seolah Melawan Anjuran Pemerintah Saat Wabah Corona, Angbeen Rishi dan Adly Fairuz Gelar Pernikahan