"Dia pernah dinonaktifkan oleh IDI karena prakteknya melanggar kode etik."
"Jadi bagaimana dia mengomadani anak buahnya yang pernah menghukum dia. Jadi harus cair ini," ungkap Faisal Basri.
Terkait wacana lockdown, Faisal menilai Indonesia siap melakukannya.
Namun yang dimaksud bukan penutupan secara total
"Sangat siap saya rasa untuk saya setuju dengan Mas Imam, terbatas."
"Kan ini bukan larangan jadi misalnya kalau dia mau melintas dari Depok ke Jakarta misalnya itu diperiksa suhunya, kita tidak bisa memeriksa lockdown dalam artian itu."
"Kemudian mau melewati satu daerah ada kebutuhan keperluannya, gitu, gitu enggak larangan total," jelasnya.
Saat ditanya dampak lockdown bagi ekonomi, Faisal mengatakan bahwa hal itu bisa dihadapi dengan kebijakan fiskal.
"Ini menghadapi perang, fiskal enggak bisa turunkan suku bunga BI itu."
"Jadi kalau kurang uang minta parlemen atau bisa Presiden bikkin Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang) agar defisit bisa tiga persen, ini kan darurat untuk membantu rakyat yang paling terdampak," sambungnya.