Baca Juga: Lama Menghilang dari Layar TV, Aktor Laga Pemeran Wiro Sableng, Abi Cancer Meninggal Dunia
Seperti kantor pelayanan Polrestabes Surabaya, Samsat, dan kantor pemerintah kota.
"Intinya, tempat-tempat yang mendatangkan cukup banyak orang, kita akan pasang bilik itu di situ," ujar dia.
Ia memastikan akan terus membuat bilik sterilisasi ini sampai kebutuhan lokasi keramaian terpenuhi.
Sebab, ada banyak permintaan untuk pengadaan bilik steril tipe terowongan ini, khususnya di wilayah perkantoran.
"Kita terus buat sampai kebutuhannya terpenuhi, yang minta cukup banyak. Terutama kantor-kantor," ujar dia.
Meski demikian, ia juga mengimbau kepada para pengembang perumahan agar membuat bilik sterilisasi secara mandiri.
Menurut dia, pembuatan bilik ini tidak begitu rumit, sehingga setiap pengembang kompleks perumahan juga dapat menerapkan cara ini agar warga yang masuk ke perumahan sudah steril."Sesuai anjuran ibu wali kota agar pengembangnya dapat membuat masing-masing. Prosesnya hanya posisinya menggunakan pompa, selang, sprayer yang berfungsi untuk air kemudian jadi embun," kata dia.
Baca Juga: Lagi, Indonesia Kehilangan Dokter Terbaiknya! Prof. Dr. dr. Bambang Sutrisna MHSc Meninggal Dunia, karena Corona?Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menyampaikan, setiap harinya bilik steril tersebut bakal menghabiskan sedikitnya 500 liter dengan kandungan campuran alkohol dan aquades.
"Sehari itu 500 liter (satu galon kuning). Kita sudah bikin dan dua hari sekali ngisinya. Kalau terlalu lama, khasiatnya tidak bagus," ujar Febria.(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bilik Sterilisasi di Surabaya Diproduksi Massal, Sehari 10 Unit")