Sebelum memulai pengobatan, ia menyampaikan beberapa hal terkait virus corona yang tengah marak di dunia, termasuk di Indonesia.
"Pengobatan tidak boleh tutup. Harus jalan, tapi harus dibatasi," jelas perempuan yang akrab disapa Bu Ning.
Tak hanya itu, Ning menyarankan para pasiennya tidak boleh meninggalkan wudhu.
"Insya allah mulai besok, di rumah pun njenengan(Anda) tidak boleh jauh dari wudhu. Kita membersihkan diri, berwudhu-lah, bersucilah diri. Salat lima waktusampeyan(Anda) jalankan, mendekatkan diri sama Allah, insya allah sampeyan akan jauh dari corona," imbau Ningsih Tinampi.
"Nek menurutku sih,awake dewe kudu cedhek karo Gusti Allah (kita haris mendekat pada Tuhan). Menjalankan wudhu, harus salat lima waktu kita jalankan,selamet gak kenek opo-opo sak jane(selamat tidak terkena penyakit apa pun sebetulnya)," lanjut Ning.
Baca Juga: BERITA TERKINI VIRUS CORONA: Seorang Pasien Positif Covid-19 di Surakarta Meninggal Dunia
Selain mengimbau, Ning mengaku sempat mencicipi rasanya terkena virus corona.
Baca Juga: Postingan ini Bongkar Adanya Diskriminasi Penanganan Orang Biasa dan Kaya Terkait Corona
Hal tersebut disampaikan Ning saat melayani salah satu pasiennya.
"Corona iku, rasane badan lho ya. Rasane badan iku daging iku kaya sakit, kaya mretheli(Corona itu, rasanya di badan ya. Rasanya badan terutama daging seperti sakit dan hampir lepas)," ungkap Ning.
"Tapi yang saya berusaha coba masuk. Yok opo seh rasane (seperti apa sih rasanya) sakit corona? Saya pemgen tahu," aku Ning.