Follow Us

Tak Ada Pasien Corona Meninggal di Singapura, Transparansi Jadi Kunci Utama!

Hanifa Qurrota A'yun - Kamis, 19 Maret 2020 | 08:40
Singapura sempat menjadi negara dengan penderita corona terbanyak selain Cina, tapi menakjubkan tak ada pasien corona yang meninggal karena adanya transparansi dan tindakan cepat
Tribunnews.com

Singapura sempat menjadi negara dengan penderita corona terbanyak selain Cina, tapi menakjubkan tak ada pasien corona yang meninggal karena adanya transparansi dan tindakan cepat

Bagaimana sebenarnya cara Singapura menanggulangi hal tersebut sehingga tak ada satupun korban jiwa yang jatuh?

Dikutip New York Times (17/3/2020), intervensi adalah kuncinya.

Baca Juga: Virus Corona Semakin Membabi Buta, Konser BTS di Eropa Terancam Batal

Baca Juga: Postingan ini Bongkar Adanya Diskriminasi Penanganan Orang Biasa dan Kaya Terkait Corona

Selain itu penelusuran yang teliti, menjaga jarak sosial, dan karantina yang ditegakkan.

Semuanya dikoordinasikan oleh seorang pemimpin yang bertindak cepat dan transparan.

Singapura hanya butuh waktu 2 jam untuk mengungkap rincian pertama tentang bagaimana pasien tertular virus corona dan orang yang mungkin mereka infeksi.

Di Singapura, informasi seperti detail tempat pasien tinggal, bekerja, dan bermain dirilis dengan cepat secara online.

Singapura memanfaatkan CCTV dan catatan imigrasi untuk mengungkapnya.

Baca Juga: Krisdayanti Disemprot karena Piknik ke Pusat Wabah Corona

Baca Juga: Ajak Warganet Untuk Rajin Cuci Tangan, Cara Afgan Syahreza Tuai Sorotan Warganet

Selain itu Singapura memiliki 140 pelacak kontak yang menjabarkan riwayat kasus setiap pasien.

Source : kompas

Editor : Hits

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular