Ketahui Tanda Bahaya pada Kesehatan Anak, Jangan Asal Beri Obat di Tengah Tingginya Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius

Jumat, 21 Oktober 2022 | 09:00
Freepik

Jangan panik dulu, kenali tanda gejala pada kesehatan anak.

GridHITS.id - Baru-baru ini publik dikejutkan dengan kabar buruk perihal kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak.

Di mana ada ratusan anak yang menderita penyakit misterius ini.

Bahkan hingga saat ini IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), Kemenkes, BPOM dan lainnya masih terus melakukan penelitian.

Yang menghebohkan lagi belum lama ini muncul dugaan jika kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak disebabkan karena konsumsi sirup cair.

Oleh sebab itu sekarang, ada pembatasan terkait konsumsi sirup cair untuk anak.

Baik untuk sirup untuk obat batuk, demam maupun lainnya.

Adapun anak-anak yang banyak mengalami kasus ini bayi usia 5 tahun kebawah dan hingga 8 tahun.

Muncul dugaan jika pada sirup terdapat kandungan dietilen glikol dan etilen glikol.

Di mana kandungan dietilen glikol dan etilen glikol ini diduga menjadi penyebab kasus gagal ginjal akut misterius pada anak-anak di Indonesia.

Hingga saat ini BPOM juga masih terus melakukan penelitian dan mengimbau untuk menghindari obat sirup.

Sebagai gantinya dianjurkan untuk memilih obat berbentuk puyer atau kapsul.

Baca Juga: Ampuh, ini Obat Herbal Dr Zaidul Akbar untuk Hancurkan Batu Ginjal

Melalui laman Instagram, rilis terbaru BPOM mengidentifikasi 5 merek obat sirup yang terdapat kandungan cemaran EG yang melebihi ambang batas aman.

1. Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.

4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.

5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.

dr. Andi Khomeini Takdir Haruni SpPD(K), Chairman JDN Indonesia, belum lama ini memberikan informasi terkait tanda bahaya pada kesehatan anak.

Hal itu disampaikan saat live di Facebook Gridhealth saat menyinggung soal sirup cair dan kasus gangguan gagal ginjal pada anak.

Pastikan orangtua tidak asal memberikan obat pada anak saat sakit.

Dokter Andi menyebut ada 5 tips untuk orangtua agar lebih waspada pada kesehatan anak.

Pastikan juga untuk tidak menunggu dalam waktu lama membawa anak ke dokter atau puskesmas terdekat.

Baca Juga: Banyak Orang Baru Tahu, Konsumsi Bawang Putih Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan!

Dokter Andi menyebut ada 5 tips untuk orangtua agar lebih waspada pada kesehatan anak.

- Mengenali gejala yang muncul

Sebagai orangtua harus tahu gejala yang muncul pada anak itu termasuk ringan, sedang, atau berat.

Lebih lanjut dokter Andi menyebut jika gejala ringan umumnya anak masih bisa beraktivitas.

Gejala ringan biasanya ditunjukkan dengan kondisi anak yang mulai lemas dan enggan melakukan aktivitas.

Dalam kondisi gejala sedang, orangtua harus segera menemui tenaga kesehatan.

Dalam kondisi berat biasanya anak sudah mengalami gangguan kesadaran.

- Imunitas tubuh anak

Pada dasarnya imunitas tubuh anak memang berbeda-beda.

Ada anak yang memang bisa kembali pulih usai sakit dalam 2 hingga 3 hari.

Namun ada pula anak yang membutuhkan waktu lebih lama.

Baca Juga: Hati-hati, Konsumsi Vitamin D Dosis Tinggi Berlebihan Sangat Berbahaya

Dianjurkan oleh dr. Andi jika kondisi anak tidak membaik dalam 3 hari untuk segera dibawa ke pusat kesehatan.

- Memberikan dukungan

Saat anak sedang sakit, tugas orangtua memberikan dukungan dan perhatian untuk anak.

"Anak sakit itu tidak hanya butuh obat, tapi mereka butuh diorangkan. Butuh disayang, butuh perhatian," kata dr. Andi.

- Melakukan pendekatan untuk mencegah sakit

- Memberikan kompres pada anak yang mengalami demam

Dokter Andi mengimbau agar para orangtua tidak panik meski ada pembatasan pengunaan obat sirup.

"Nggak usah panik, karena tenaga kesehatan, dokter, dan lain lain itu tidak dibekali dengan satu senjata, tidak hanya dibekali obat sirup saja.

"Ada sediaan yang lain," ungkapnya.

"Inikan sebenarnya akarnya ada di gangguan ginjal itu apa anak, tentu kita berharap tidak hanya berhenti di obat saja.

"Tetapi kita bisa mengidentifikasi penyebab gangguan ginjal itu apa," tambahnya.

Lebih lanjut dr. Andi berharap agar bisa sama sama melawan masalah kesehatan ini agar tidak kembali terulang.

Baca Juga: Sering Diabaikan hingga Akhirnya Parah, ini 14 Tanda Gejala Sakit Ginjal yang Tak Disadari, Mulai Bau Mulut hingga Gampang Capek

Editor : Averus Al Kautsar

Sumber : Facebook, Instagram

Baca Lainnya