GridHITS.id - Pesantren seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para penghuninya.
Sayangnya, ini tak terjadi pada pesantren yang terletak di Cipondoh, Tangerang ini.
Seorang santri berusia 13 tahun bernasib naas hingga tewas karena dikeroyok teman-temannya.
Bahkan, ia menjadi bulan-bulanan pengeroyokan oleh santri berjumlah 12 orang itu.
Konon, para pelaku merasa kesal karena korban kerap bertindak tidak sopan.
Kasus ini pun menjadi heboh dan viral.
Bagaimana tidak seorang santri yang seharusnya mengamalkan agama malah bertindak brutal dan buas.
Polisi pun bergerak cepat dan meringkus 12 pelaku tersebut.
Kini semua pelaku yang masih berusia di bawah umur ini sedang diselidiki.
Orangtua korban sudah memaafkan para pelaku.
Meski begitu, proses hukum tetap berjalan untuk anak-anak itu.
Santri ini tinggaldi Pondok Pesantren Darul Qur'an Lantuburo, Cipondoh, Kota Tangerang, tewas dikeroyok oleh 12 orang rekannya sesama santri
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan, santri yang menjadi korban meninggal dunia tersebut berinisial RAP (13).
"Satu santri yang menjadi korban meninggal dunia dalam insiden pengeroyokan yang dilakukan oleh 12 orang pelaku," ungkapnya kepada awak media, Minggu (28/8/2022).
Lebih lanjut Zain menjelaskan, insiden di dalam pondok pesantren yang menewaskan santri itu terjadi pada Sabtu (27/8/2022) pagi.
Kronologi pengeyeroyokan tersebut bermula akan adanya provokasi dari salah seorang santri berinisial AI (15), kepada rekan santri lainnya.
Provokasi itu dilontarkan oleh AI, lantaran merasa tersinggung atas perilaku korban, yang dinilai kerap bertindak tidak sopan kepada senior santri di pondok pesantren tersebut.
Insiden itu terjadi usai korban melakukan pengajian di lantai bawah pada Sabtu kemarin sekira pukul 08.30 WIB.
"Namun saat korban bersama temannya naik ke lantai 4 untuk mandi, tiba-tiba korban ditarik ke kamar dan langsung dikeroyok, dipukul, ditendang dan diinjak-injak oleh para pelaku," kata Zain.
"Salah seorang pelaku berinisial AI ini memprovokasi korban, karena menganggap korban sering berbuat tidak sopan, yakni membangunkan seniornya menggunakan kaki," sambungnya.
Akibat mendapat aksi pengeroyokan dari belasan orang itu, korban pun terjatuh dan mengalami pingsan di lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
Selanjutnya, korban sempat dilarikan menuju Rumah Sakit (RS) Sari Asih Cipondoh, Kota Tangerang untuk mendapatkan perawatan.
Namun pihak rumah sakit menyatakan bahwa nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.
"Ketika dilarikan ke RS Sari Asih, terlihat tanda lebam di muka, kepala dan dada serta keluar darah di hidung dan buih di mulut korban," tuturnya.
"Untuk memastikan penyebab kematian dari korban, saat ini sedang dilakukan autopsi terhadap korban," kata Zain lagi.
Para pelaku aksi pengeroyokan pun langsung diringkus oleh personel pihak kepolisian dan dibawa menuju Mapolres Metro Tangerang Kota.
Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani oleh Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Sat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota.
"Para pelaku yang masih di bawah umur ini dibawa ke Mapolres Metro Tangerang Kota untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut," kat Zain.
12 santri pelaku pengeroyokan tersebut, AI (15), BA (13), FA (15), DFA (15), TS (14), S (13), RE (14), DAP (13), MSB (14), BHF (14), MAJ (13) dan RA (13).
Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Seorang Santri Ponpes Darul Quran Lantaburo Tangerang Tewas Dikeroyok 12 Temannya