GridHITS.id - Tetap membela sang suami yang tak bersalah, ternyata korban Putra Siregar juga bukan orang sembarangan.
Nama pengusaha Putra Siregar kembali menjadi bahan pembicaraan.
Sebagai istri, Septi merasa kehilangan sosok seorang laki-laki dewas di rumahnya.
"Ngerasa sepi, karena kan Bang Putra cowok satu-satunya di rumah," ujarnya melalui YouTube Intens Investigasi, dikutip Sosok.ID dari Tribunnews.com, Kamis (21/4/2022).
Kini Septia harus melindungi anaknya sendirian.
"Kalau ngga ada Bang Putra berarti yang ngelindungi anak-anak aku, aku dong," sambungnya.
Septia lebih lanjut mengenang momen berpuasa tahun lalu ketika ia menyiapkan makan untuk suaminya.
"Sahur sendirian, biasanya sama Bang Putra, karena kan aku harus nyiapin makan untuk Bang Putra," kata Septia.
"Kalau sekarang aku masak apa aja atau makan nasi putih aja nggak apa-apa karena nggak ada yang mau disiapin nggak ada yang mau dihidangin gitu," tambahnya.
Adapun sebelumnya, Septia melalui Instagram pribadinya @septiasiregar17, Rabu (13/4/2022), sempat menegaskan bahwa suaminya hanya melerai Rico Valentino.
Ia juga membantah Putra Siregar membela perempuan yang memicu perkelahian.
"Suamiku pure belain Rico. Bukan belain perempuan," tulis Septia Yetri.
Kendati demikian, Putra Siregar kini tetap menjalani masa hukumannya.
Pasalnya, korban bernama Nur Alamsyah yang ternyata bukanlah orang sembarangan.
Dilansir dari Sosok.id, Nur Alamsyah ini dirumorkan merupakan anak dari seorang mantan pejabat tinggi negara.
Dikutip dari unggahan akun Instagram @insta_julid (19/4/2022), Nur Alamsyah merupakan anak dari mantan Wakapolri yang menjabat di tahun 2016-2018.
Selain itu, sosok tersebut juga pernah menjabat sebagai Menpan RB.
Konon Nur Alamsyah adalah anak dari Komjen Pol (Purn) Syafruddin.
Dari situlah warganet pun merasa cukup tahu saat Putra Siregar dan Rico Valentino langsung ditetapkan sebagai tersangka.
Ketika dikonfirmasi kepada pihak kepolisian,Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi enggan berkomentar banyak.
"Dalam hukum pidana kita ada asasequality before the law,ada persamaan di muka hukum. Itu yang kami ke depankan," kata Budhi saat dikonfirmasi, Kamis (21/4/2022).