GridHITS.id - Kopda Muslimin, pria yang diduga menjadi otak penembakan istri di Semarang dikabarkan meninggal dunia.
Kopda Muslimin dikabarkan meninggal dunia di rumah kedua orangtuanya di Kendal.
Disebutkan jika Kopda Muslimin mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun.
Tentu saja kabar tersebut membuat heboh warga sekitar rumahnya.
Orangtua dari Kopda Muslimin sendiri tinggal di RT 2 RW 1 Kelurahan Trompo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Jenazah Kopda Muslimin lantas dievakuasi dilokasi kejadian.
Seperti dimuat Tribun Sumsel, saat ditemukan pertama kali Kopda Muslimin berada di atas kasur dari kapuk.
Kopda Muslimin memakai kaus warna biru army.
Kopda Muslimin ramai menjadi bahan perbincangan publik saat dirinya melakukan percobaan pembunuhan pada sang istri.
Dikutip dari laman Tribun Jambi, percobaan yang dilakukan oleh Kopda Muslimin sudah dilakukan hingga 4 kali.
Demi selingkuhan, ia rela menyantet hingga meracuni sang istri.
Kali ini tabiat buruknya mulai terbongkar saat menyuruh komplotan penjahat untuk menembak sang istri.
Kini pelaku penembakan pun sekarang sudah diamankan oleh polisi.
Adapun usaha pembunuhan yang dilakukan antara lain:
Kopda Muslimin pertama kali mencoba membunuh istrinya, RW (34) dengan cara diracun.
Tak sampai di situ, Kopda Muslimin kemudian memerintahkan agar istrinya diculik dengan tujuan dibunuh.
Kemudian, usaha lainnya adalah rencana pencurian untuk kemudian RW dibuat meninggal.
Tak segan, Kopda Muslimin bahkan memerintahkan untuk menggunakan santet.
Dikatakan Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi tujuan Kopda Muslimin melakukan semua upaya itu adalah untuk mencelakakan istrinya.
"Tujuannya juga sama untuk mencelakakan korban," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi
Meminta orang untuk membunuh sang istri, Kopda Muslim membayar pelaku Rp 120 juta.
SP alias Sirun warga Genuk Kota Semarang.
AS alias Gondrong warga Magetan dan DS warga Kabupaten Sragen penjual senjata api.