GridHITS.id - Ungkapan cinta buta memang menjadi kenyataan bahkan di tahun 2022 ini.
Banyak orang yang rela melakukan berbagai hal untuk mendapatkan wanita atau pria yang dicintainya.
Bahkan dari Tanah Air, tak jarang mereka menempuh melalui jalur mistis yang masih dipercayai banyak orang.
Bila tak keturutan banyak yang kecewa hingga melakukan berbagai hal di luar nalar.
Seperti yang terjadi pada kehidupan seorang mahasiswi universitas di Pakistan ini.
Ia menjadi korban kebiadaban laki-laki lantaran dianiaya hingga meninggal dunia.
Unsur sakit hati menjadi motif yang dilakukan sang pria kepada mahasiswi tersebut.
Usut punya usut hal itu terjadi lantaran sang lelaki awalnya berniat menikahinya.
Hingga akhirnya peristiwa mengejutkan terjadi sehingga sang lelaki menghancurkan hidupnya.
Mahasiswi cantik bernama Aasma Rani mengalami nasib tragis.
Mahasiswi MBBS tahun ketiga dari Abbottabad Medical College itu ditembak mati di kampung halamannya di Kohat, Pakistan.
Mirisnya, ia ditembak mati karena diduga menolak ajakan menikah dari seorang pria.
Rani yang berada di Kohat untuk vaksinasi, baru saja meninggalkan becak bersama saudara perempuan iparnya ketika Mujahid, ditemani oleh saudaranya, Sadiqullah, melepaskan tembakan.
Gadis itu telah dilarikan ke rumah sakit dan akhirnya meninggal karena luka-lukanya keesokan harinya.
Mata Rani hampir tidak bisa terbuka sebelum kematiannya. Namun, ia masih berusaha kuat untuk menyampaikan sesuatu dalam video.
Dalam video Rani menyebutkan bahwa Mujahidullah adalah pria yang menodai dengan menembak dirinya.
Gegara hal tersebut Mujahid bahkan sempat menyergap Rani di dekat rumahnya.
KeluargaRani menuduh pelaku telah mengeluarkan ancaman sebelumnya. AyahRani telah memohon keadilan dari pejabat tinggi.
Mereka juga memberi tahu polisi bahwa Mujahid adalah keponakan pemimpin lokal yang berpengaruh dan khawatir dia akan menggunakan pengaruhnya untuk membuat keponakannya lolos.
Namun, pihak berwenang dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa polisi adalah lembaga penegak hukum independen.
Mereka akan melanjutkan penyelidikan secara profesional dan membawa pelaku ke pengadilan.
"Yakinlah tidak akan ada bantuan khusus dan pelaku akan segera ditangkap," tambahnya.
Polisi Khyber Pakhtunkhwa menghubungi Badan Investigasi Federal (FIA) karena mengeluarkan surat perintah atas tersangka Mujahid.
Selama penyelidikan, terungkap bahwa Mujahid Afridi telah meninggalkan Pakistan ke Arab Saudi.
Dia mengatakan terdakwa telah berangkat ke bandara Islamabad segera setelah melakukan kejahatan.
Sebuah tim investigasi gabungan (JIT) juga telah dibentuk untuk menyelidiki pembunuhan mahasiswa kedokteran ini.
Artikel ini telah tayang di GridPop.ID berjudul "Dalam Kondisi Sakaratul Maut, Mahasiswi Cantik Ini Tiba-tiba Sebut Nama Pria Biadab yang Menodainya"