GridHITS.id - Ada yang bilang, jangan lihat seseorang dari penampilannya.
Sebab, kadangpenampilan tak selalu menunjukkan seseorang.
Ya, penampilan itu kadang menipu.
Ada orang yang berpenampilan cuek dan seram, tapi sebenarnya hatinya baik.
Demikian pula sebaliknya. Ada yang terlihat baik, padahal ada sisi kejam di dalamnya.
Ini jugalah dialami olehseorang wanita cantik yang dulu kerap diremehkan dan dipandang sebelah matakarena berpenampilan cuek.
Telinganya ditindik, bahkan tangannya penuh dengan tato buatan.
Penampilannya benar-benar urakan dan menyeramkan.
Akibatnya, banyak tetangga yang mencemooh penampilan wanita yang masih duduk di kelas 1 SMA ini.
Memang, wanita cantik bernama Tivany Agustin ini mengakui kenakalannya saat masih gadis.
Dalam akun tiktoknya yang kini sudah memiliki 53.800 pengikut ini ia memberikan inspirasi bagi semua.
Ternyata, masa lalu seseorang dapat diubah dengan tekad keras dan kemauan yang kuat.
Sebelum sukses jadi Polisi Wanita (Polwan) seperti sekarang, Brigadir Polisi Satu (Briptu) Tivany Agustin dicap sebagai cewek nakal.
Beberapa tetangga bahkan sudah kerap menghina dan meremehkanTivany Agustin tidak punya masa depan.
Ungkapankisah masa lalu Tivany Agustin viral setelah Ia mengunggah foto-foto lawas di akun TikTok-nya @tivanyagstn17, Sabtu (10/4/2021).
Hingga berita ini ditulis GridHITS (14/4), unggahan Tivany sudah disukai 4 juta 800 ribu orang.
Ia pun curhat mengenai masa lalunya yang kerap dipandang sebelah mata.
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com pada Selasa (13/4/2021), Briptu Tivany menceritakan kisah kelam diremehkan tetangga karena penampilannya.
Para tetangga mengatakan Tivany pasti tidak akan tamat sekolah bahkan jika mampu menyelesaikan sekolah Ia diklaim akan jadi perempuan tidak benar dan hanya membuat malu keluarga.
Tivany mengatakan, saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Ia memang memiliki penampilan yang berbeda dengan teman perempuan lainnya.
Rambut Tivany bagian samping pernah dipangkas habis, memakai tindik dan bertato kontemporer di bagian tangan.
"Kelas 2 SMA aku semakin nggak kontrol dengan pergaulan, aku dulu sampai botakin rambut aku sebelah, suka bikin tato-tato di tangan (bukan asli), dan sampai aku tindik," kata Tivany dikutip dari Tribunnews.com artikel 'VIRAL Dulu Diremehkan Tetangga hingga Buat Malu Keluarga, Kini Sukses Jadi Polisi Wanita'.
Masa lalu Tivany Agustin (pojok kiri) setelah jadi Polwan (kanan) diremehkan tak punya masa depan (SURYAMALANG.COM/kolase @tivanyagstn17) ()
Tak cuma itu, Tivany juga sering bermain sampai larut, bahkan bolos sekolah.
Tivany pun mengaku teman-temannya lebih banyak laki-laki daripada perempuan.
Berasal dari latar belakang broken home atai orangtua berpisah, Tivany hanya tinggal bersama ibunya yang sibuk bekerja untuk membiayai hidup dan sekolah untuk adik-adiknya.
Sedangkan ayah Tivany pergi ke Batam, Kepulauan Riau.
Alhasil tidak ada yang mengontrol apalagi mengatur waktu bermain Tivany.
Sejak saat itu, Tivany suka bermain dan mulai melakukan hal-hal yang berbeda dari kebiasaanya.
"Mama aku sibuk jualan buat cari duit untuk kami bertiga (Tivany dan dua adiknya)," kata Tivany yang merupakan warga Mentawai ini.
"Sebab kalau dulu pas ada papa telat pulang aja langsung dicari, sejak papa nggak ada aku pun nggak peduli lagi, pikiranku cuman main-main, aku jarang bantuin mama jualan," kata Tivany.
Tivany juga lebih senang menghabiskan waktu dengan teman-temannya di luar rumah.
Meski begitu, Tivany mengatakan aktif dalam kegiatan luar sekolah seperti olahraga silat hingga pernah menjuarai tingkat kabupaten.
"Aku aktif di bagian luar sekolah, seperti olahraga silat, aku dulu sering juara silat membawa nama," kata Tivany.
Sehingga saat Tivany berhasil lulus sekolah, dirinya ingin melanjutkan sekolah di jurusan olahraga di Yogjakarta.
Sayangnya, niat Tivany terhenti karena sang ibu membujuknya untuk mengikuti test Polisi Wanita.
Akhirnya Tivany mengikuti test penerimaan POLRI Tahun 2015.
Meski dalam keadaan terpaksa, Tivany tetap melanjutkan tahapan-tahapan test demi ibunya.
"Aku baru mulai berfikir, aku sudah kasihan lihat mama yang berjuang mati-matian demi aku supaya lulus Polwan," katanya.
Tanpa disangka, Tivany dinyatakan lolos dan diterima menjadi anggota Polwan setelah melalui serangkaian tes, yakni administrasi, akademik, psikologi, aku kulus, hingga test kesehatan jasmani.
Menurut Tivany,ibunya sangat bangga,apalagi sebagai single parents, sang ibu berjuang sendiri untuk membiayai kebutuhan sekolah anak-anaknya.
Para tetangga pun juga tak menyangka, Tivany dapat menjadi kebanggaan keluarga.
Kini, Tivany bertugas di Polres Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Tivany berharap dengan pengalaman masa lalunya dapat menginspirasi banyak orang untuk lebih percaya diri, termotivasi, dan lebih semangat dalam menjalani hidup.
Tivany juga ingin memberi gambaran bahwa penampilan bukan hal yang mutlak untuk menilai seseorang, apalagi jika membuat orang tersebut patah semangat.
Tivany juga ingin memotivasi para peserta yang mengikuti seleksi penerimaan anggota POLRI baru di tahun-tahun setelahnya.
Berikut cuplikan video-nya: