GridHITS.id - Kehidupan glamour para selebritis nyatanya tak selalu indah.
Bahkan artis lawas ini sampai nekat akhiri hidup dengan cara tak wajar imbas gaya hidup.
Ya, lawan main Rano Karno ini terjerat utang arisan saat karier mulai meroket.
Sosok wanita itu adalah Marlia Hardi.
Mungkin sebagian orang belum tahu siapa sosok Marlia Hardi ini.
Marlia Hardi merupakan salah satu artis top Tanah Air yang namanya moncer di tahun 70an.
Punya nama besar di panggung hiburan, berbagai judul film pun sukses ia bintangi.
Namun siapa sangka di balik kesuksesannya tersebut, ia justru mengakhiri hidup dengan cara yang tragis.
Seperti dimuat Tribun Timur, utang adalah alasan kuat artis cantik itu nekat mengakhiri hidup.
Ia sempat membintangi film Aladin dan Lampu Wasiat tahun 1982 bersama denganRano Karno,Lidya Kandou, dan lainnya.
Punya karier yang bagus di dunia hiburan, sosok Marlia Hardi kerap didapuk sebagai sosok yang baik.
Bahkan jarang sekali Marlia Hardi berperan sebagai karakter pemain jahat.
Karakter yang melakat pada dirinya seolah memberikan nilai tambah bagi dirinya sebagai pelaku peran.
Marlia Hardipun sampai mendapat julukan khusus, yakni "Bu Mar".
Punya paras yang cantik dan kemampuan akting mumpuni, Marlia Hardi berhasil memenangkan nominasi Pemeran Wanita Pendukung terbaik pada film Petir Sepadjang Malam.
Bukan saja sukses sebagai pemain pendukung, Marlia Hardi juga berhasil menjadi pemeran utama terbaik.
Ia juga sempat masuk dalam kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik pada film 'Busana Dalam Mimpi.'
Tentu saja ini menjadi prestasi yang membanggakan bagi Marlia Hardi.
Di tengah kesuksesannya sebagai artis, ia justru memilih untuk mengakhiri hidup.
Marlia Hardi ditemukan sudah tak bernyawa usai gantung diri di kusen pintu 1984 lalu.
Peristiwa itu pun membuat banyak publik terkejut perihal sebab Marlia Hardi nekat akhiri hidup.
Usut punya usut Marlia Hardi rupanya memiliki banyak tanggungan utang dalam kegiatan arisan call.
Meski demikian tak disebutkan secara pasti berapa nominal utang yang dimiliki oleh Marlia Hardi sampai dirinya pilih pergi untuk selamanya.