GridHITS.id - Usai varian delta yang sangat merepotkan, kini muncul varian baru yang lebih ganas dan menular.
Varian asal Afrika Selatan itu konon 10 kali lebih cepat menular dan konon lebih kebal terhadap vaksin.
Artinya, dengan kesimpulan ini, peperanganmelawan virus corona jauh dari kata usai.
Bahkan, gara-gara varian baru corona ini, WHO sampai menggelar rapat dadakan.
“BREAKING NEWS! Varian baru (B.1.1.529) menyebar sangat cepat di Afrika Selatan dan bahkan nampak lebih cepat penyebarannya dibandingkan dengan varian Delta,” katanya dalam akun Twitter @AdamPrabata
WHO sampai akan mengadakan emergency meeting untuk membahas varian ini pada hari ini. Tetap waspada ya semua! sambung dokter yang juga sering melakukan edukasi tentang corona.
Utasan dr Adam sendiri sempat diretweet oleh dr Tirta.
Semua kondisi di atas harus diwaspadai oleh masyarakat di tanah air.
Ilmuwan Afrika Selatan mendeteksi varian baru Covid-19 dalam jumlah kecil dan sedang bekerja untuk mempelajari dampak potensialnya.
Menurut ilmuwan Afrika Selatan, varian baru Covid-19 yang disebut B.1.1.529 memiliki "konstelasi yang sangat tidak biasa" dari mutasi yang memprihatinkan.
Sebab, bisa menghindari respons imun tubuh dan membuatnya lebih menular, para ilmuwan Afrika Selatan mengatakan dalam konferensi pers Kamis (25/11), seperti dikutip Reuters.
Mereka menyebutkan, tanda-tanda awal dari laboratorium diagnostik menunjukkan, varian tersebut meningkat pesat di Provinsi Gauteng yang paling padat penduduknya, dan mungkin sudah ada di delapan provinsi lainnya Afrika Selatan.
Afrika Selatan telah mengonfirmasikan sekitar 100 spesimen sebagai B.1.1.529. Tapi, variannya juga ditemukan di Botswana dan Hong Kong, dengan kasus di Hong Kong adalah seorang pelancong dari Afrika Selatan.
Para ilmuwan meyakini, sebanyak 90% kasus baru di Gauteng bisa jadi B.1.1.529.
"Meskipun datanya terbatas, para ahli kami bekerja lembur dengan semua sistem pengawasan yang ada untuk memahami varian baru dan apa implikasi potensialnya," kata Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afrika Selatan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters.
Afrika Selatan telah meminta pertemuan mendesak dari kelompok kerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang evolusi virus corona pada Jumat (26/11) untuk membahas varian baru tersebut.
Hanya, Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaahla bilang, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah pemerintah akan memberlakukan pembatasan yang lebih ketat sebagai tanggapan terhadap varian tersebut.
Afrika Selatan adalah negara pertama yang mendeteksi varian Beta tahun lalu.
Beta adalah salah satu dari hanya empat varian Covid-19 yang mendapat label variant of concern dari WHO, lantaran ada bukti lebih menular dan vaksin bekerja kurang baik untuk melawannya.
Afrika Selatan juga mendeteksi varian lain, C.1.2, awal tahun ini, tetapi tidak menggantikan varian Delta yang mendominasi kasus dan masih hanya menyumbang sebagian kecil dari genom yang diurutkan dalam beberapa bulan terakhir.
Artikel ini telah ditulis di Kontan.id dengan judul :Waspada! Afrika Selatan deteksi varian baru Covid-19 yang lebih menular