Kisah Pedih! Tak Kuasa Menahan Tangis ketika Anaknya Meninggal Dunia Mendahului Orangtua, Hati Sang Ayah Tersayat hingga Harus Meratap Setiap Hari Sampai Kehilangan Suara

Rabu, 17 November 2021 | 20:15
tribuntrens.com

Kisah seorang ayah yang ditinggal pergi putrinya

GridHITS.id - Kehilangan orang yang dikasihi memang sungguh membuat sakit hati.

Terlebih ketika anggota keluarga sendiri yang pergi mendahulu orang-orang yang dikasihi.

Kejadian ini sama halnya yang dirasakan oleh seorang ayah yang harus menerima kenyataan pahit.

Sang ayah harus merasakan tangisannya setiap hari karena kepergian anaknya yang telah mendahuluinya.

Hosen Samur (65) yang sehari dua kali berkunjung ke makan anaknya tersebut.

Dilansir dari mStar, Hosen tak mampu menahan air matanya saat mengenang kepergian anak perempuannya, Sulistutina.

Baca Juga: Tak Dapat Terbendung Lagi Air Mata Setelah Sekian Lama Jarang Terjadi, Billy Syahputra Mengaku Olga Datang di Mimpinya dan Melakukan Hal Ini : 'Gue Kangen'

Anak perempuan Hosen tersebut meninggal dunia akibat kanker usus stadium empat.

Kisah sedi ini bermula ketika anak ketiganya, Khairun Nizam (30) yang mengunggah kisah sedih tersebut di TikTok.

Khairun menceritakan enam bulan pertama setelah kepergian sang kakak.

Meninggalnya Sulistutina memberikan luka yang mendalam bagi keluarga mereka, terutama sang ayah.

"Saya terkejut, video ini ditonton hampir sejuta orang dalam waktu 24 jam. Saya cuma ingin bercerita tentang situasi sulit yang kami alami setahun lalu," ungkapnya.

Ia merasa kepergian sang kakak membuat keluarga kecilnya semakin sepi dan membuat ayahnya terpukul.

Sehari-hari ayahnya selalu menangis mengenang kepergian sang kakak.

Bahkan sang ayah juga harus mengunjungi makam kakaknya sehari dua kali.

"Yang paling sedih ayah. Sehari-hari selalu menangis. Setiap hari, dua kali ayah pergi ke makam kakak. Dalam enam bulan pertama, ia menangis setiap hari," ungkapnya.

Baca Juga: Sukses Bikin Warganet Menangis, Temukan Buku Diary Vanessa Angel, Sang Ibu Tiri Langsung Syok dan Sedih Saat Buka dan Baca Isinya : 'Selalu Terbayang-bayang'

Menurut pria 30 tahun itu, keadaan itu ternyata memengaruhi kesehatan sang ayah hingga terpaksa mengalami perawatan.

"Pada usia 65 tahun, abah sudah melalui banyak pengalaman berhadapan dengan kematian dalam hidupnya."

"Abah punya adik kembar. Adik kembarnya meninggal pada tahun 2012. Kemudian kematian kakek dan nenek juga. Namun kepergian kakak pada tahun lalu, begitu membekas dalam hati abah," ceritanya.

Bahkan, kabarnya sang ayah harus kehilangan suara karena setiap hari menangis.

"Perlahan suara abah hilang karena menangis setiap hari setelah kematian kakak. Dia juga diminta untuk mencegah depresi," ungkapnya.

Khairun mengatakan, kakanya didiagnosis mengidap kanker usus pada akhir tahun 2017 lalu.

Baca Juga: Tangisi Nasib Anaknya yang Kini Meringkuk di Balik Jeruji Besi, Berderai Air Mata Ayah Tubagus Joddy Minta Maaf atas Kasus Meninggalnya Vanessa Angel: 'Beliau Orang Baik'

Kakaknya juga meninggalkan seorang anak perempuan yang masih berusia tujuh tahun.

"Perasaan saya seperti abah, namun tidak boleh diperlihatkan. Saya menangis di hadapan keluarga," ujarnya.

"Namun di depan anak mendiang, saya tidak boleh sedih. Abah sudah berangsur pulih, tapi ketika tiba hari raya dan hari lahir kakak, mesti abah menangis," ujar pria yang menetap di Gombak, Selangor.

Selain itu, pria 30 tahun itu turut mengingatkan kepada semua orang agar selalu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Pasalnya, lanjut Khairun, kakaknya baru tahu mengidap kanker usus ketika penyakitnya sudah memasuki stadium empat.

Baca Juga: 'Kayaknya Berat Banget', Berhamburan Orang Datang Menjenguk Gala Sky, Orangtua Bibi Andriansyah Ungkap Sang Cucu Kerap Menangis karena yang Dicari Tak Kunjung Datang

Editor : Rachel Anastasia Agustina

Sumber : Tribuntrends.com

Baca Lainnya