GridHITS.id- Kehidupan memang tak seindah yang dibayangkan.
Dalam perjalanannya, kita akan kerap menemui halangan dan rintangan yang menghadang.
Terkadang berada di posisi atas dan terkadang jatuh di posisi terbawah.
Sama halnya yangdialami oleh Joanna Alexandra.
Istri dari Raditya Oloan inisempat terkenal bahkan di usianya yang masih remaja.
Betapa tidak, banyak sekali film dan sinetron yang dibintangiJoanna Alexandra.
Bahkan, ia juga pernah menjadi model fashion ternama, padahal usianya masih belasan.
Namun, di saat kariernya meroket, ia malah terjerumus ke dalam lembah hitam bernama pergaulan bebas.
Ya, ia terjerumus dalam seks bebas, bahkan obat-obatan terlarang.
Kariernya pun hancur lebur, namanya pun tenggelam.
Namun, secara perlahan ia bangkit dan kini menemukan kembali passion terbaiknya dalam dunia hiburan.
PERJALANAN KARIER
Joanna melejit pertama kali ketika dirinya didapuk menjadi bintang iklan untuk sebuah produk kecantikan terkenal.
Melansir dari Wiken.ID, tak cuma membintangi berbagai iklan, Joanna bahkan pernah didapuk sebagai model video klip untuk band Peterpan.
Setelahnya, Joanna mulai mendapat tawaran berbagai pekerjaan, salah satunya membintangi sejumlah film.
Tercatat, nama Joanna semakin populer usai dirinya ikut membintangi film Catatan Akhir Sekolah, The Tarix Jabrix 2, Ada Apa dengan Pocong?, dan masih banyak lagi.
Melansir dari GridHealth.id, Joanna diketahui memang pernah berada di puncak popularitas dan bersinar di dunia hiburan tanah air pada awal tahun 2005 silam.
Memanen kesuksesan di usia muda, nyatanya Joanna tak begitu saja bisa terhindar dari pengaruh negatif.
Justru dengan kesuksesan yang diraihnya di masa muda, Joanna semakin menjadi-jadi dan terjerumus ke dalam dunia hitam.
Bahkan saat dirinya masih berusia 19 tahun, Joanna memutuskan untuk menikah dengan seorang pria yang bernama Raditya Oloan Panggabean.
Bukan tanpa sebab, rupanya Joanna memutuskan menikah karena dirinya mengalami 'kecelakaan' alias hamil duluan.
Joanna mengakui hal tersebut dan menceritakan kisah kelam yang dialaminya bersama sang suami.
Usut punya usut, saat keduanya masih pacaran, Joanna dan Raditya kerap menjalani kehidupan malam.
Keduanya terjebak dengan lingkungan dan orang-orang yang salah.
Joanna dan Raditya bahkan mengaku sering mabuk-mabukan, hingga paling terparah menjadi pecandu narkoba.
Menurut cerita Joanna, dirinya dan Radit bahkan pernah digelandang ke kantor polisi, namun akhirnya dibebaskan karena jaminan dari kedua orangtuanya.
Tak kapok, Joanna dan sang kekasih semakin nekat hingga sering melakukanfree sexhingga membuatnya hamil.
Hamil di usia yang masih muda, Joanna sempat berpikir untuk melakukan aborsi, namun untungnya hal tersebut tak jadi dilakukannnya.
Resiko aborsi yang bisa mengancam jiwanya membuat Joanna berpikir ulang dan akhirnya memutuskan untuk menikah.
Sementara itu, usai bertahun-tahun berlalu, kini Joanna dan Raditya sudah dikaruniai empat orang anak.
Keduanya bahkan memilih fokus untuk mengurus keluarga dan menata kehidupannya menjadi lebih baik.
Semua kesalahan yang pernah dibuat keduanya di masa muda juga dijadikan pembelajarann berharga, hingga membuat keduanya semakin kuat dan berhasil melewati berbagai ujian.
ANAK KEEMPAT PUNYA KELAINAN MEMATIKAN
Hingga kini, mereka telah dikaruniai empat orang anak yang menambah kebahagiaan rumah tangganya, bahkan suami Joanna Alexandra yang memutuskan menjadi pendeta.
Namun lagi-lagi, keluarga Joanna dan Radit kembali mendapat cambukan kala anak bungsunya didiagnosis penyakit langka.
Putri keempat mereka, Ziona Eden Alexandra Panggabean atau yang kerap disapa baby Zio ini diketahui mengidap penyakit langka, yaitu Displasia Campomelic (CMD).
Kelainan genetik ini membuat Baby Zio mengalami masalah seperti pembengkokan kaki serta gangguan menelan.
Zio sendiri diketahui pernah dirawat saat usianya beberapa bulan karena bronchiolitis atau radang pada bronchiol yang menyebabkan sesak napas.
Gangguan pernapasan juga biasanya dialami seseorang yang terkena penyakit ini, seperti kondisi yang dialami Zio tersebut.
Sementara itu, terkait dengan gangguan tulang, gangguan genetik langka ini biasanya berikut ciri yang biasa ditimbulkan, seperti tulang belikat yang belum berkembang, anggota badan bawah yang pendek dan angulated, panggul yang berorientasi vertikal dan sempit, kepala membesar, rahang berukuran kecil, langit-langit celah, jembatan hidung datar, telinga rendah, pinggul dislokasi, hanya terdapat 11 pasang tulang rusuk bukan 12, hingga kelainan tulang di leher dan tulang belakang.
Tak jarang, gangguan ini mengancam nyawa si kecil.
Umumnya kondisi bayi yang meninggal karena ukuran dada kecil, atau perkembangan trakea dan struktur saluran napas atas yang tidak memadai
Dari waktu ke waktu, malformasi rangka bisa berubah hingga ke tingkat skoliosis atau melengkungnya tulang belakang ke samping, maupun kifosis atau tulang belakang melengkung ke depan.
Kerusakan neurologis juga sering terlihat pada bayi dengan kondisi ini termasuk retardasi mental dan tuli.
Para ahli menyebutkan kejadian ini sangat langka, hanya terjadi sekitar 5-9% per 10.000 kelahiran hidup.
Namun kini kondisi anak keempat Joanna Alexandra dan Raditya Oloan sudah lebih membaik dan kini sudah berusia 2 tahun.