Kasus Aktif Virus Corona di Indonesia Terus Menurun dengan Drastis, Status Pandemi di Tanah Air Baru Dicabut Bila Penuhi 4 Kriteria Berikut Ini, Sebentar Lagi?

Rabu, 10 November 2021 | 18:00
Pexels/Cottonbro

Kapan status pandemi di Indonesia dicabut?

GridHITS.id -Kasus aktif virus corona di Indonesia terus menurun, status pandemi baru dicabut setelah penuhi kriteria ini.

Pandemi Covid-19 sudah hampir dua tahun menyerang seluruh dunia.

Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak cukup parah selama pandemi ini.

Namun berkat usaha keras pemerintah, tenaga kesehatan, dan kerja sama masyarakat, kasus aktif Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir sudah turun drastis.

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia diketahui (9/11/2021) tinggal mencapai 9.602 kasus.

Dengan penurunan kasus yang sangat signifikan beberapa waktu terakhir, muncul pertanyaan kapan status pandemi dicabut?

Baca Juga: Orangtua Tak Perlu Ragukan Lagi, Ternyata Anak Usia 6 Sampai 11 Tahun Sudah Bisa Mendapatkan Vaksin dengan Syarat Berikut Ini

Penegasan soal pencabutan status pandemi hanya dapat dilakukan oleh WHO juga diungkapkan epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman.

"Yang menentukan status pandemi atau bukan adalah WHO," kata Wiku.

Kendati demikian, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi negara salah satunya Indonesia agar status pandemi segera dicabut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kriteria pencabutan status pandemi Covid-19

1. Kasus baru rendah

Salah satu indikasi pandemi mereda adalah rendahnya kasus penularan di masyarakat.

Kriteria kasus rendah adalah di bawah 10 kasus/100.000 jiwa per hari.

"Misalnya 2 kasus infeksi baru/100.000 jiwa/hari, itu sudah terkendali. Tapi tidak boleh terkonsentrasi pada satu wilayah saja, harus tersebar," ujar Dicky.

2. Positivity Rate rendah

Selanjutnya adalah tingkat positivitas yang rendah, yakni di bawah 1 persen. Angka positivity rate adalah perbandingan antara jumlahkasus positif Covid-19dengan jumlah tes yang dilakukan.

Baca Juga: Lelah Terus Dihujat Satu Indonesia, Selebgram Rachel Vennya Ngaku Pasrah dan Siap Jika Harus Jadi Tersangka: 'Taat dan Patuh Sesuai Proses Hukum'

Angka positifitas rendah ini diperlukan untuk memastikan bagaimana kualitas pengujian dan pelacakan yang ada.

Karena pelacakan juga pengujian inilah yang pada akhirnya digunakan untuk mendapatkan angka X kasus baru/100.000 jiwa/ hari di masyarakat.

3. Proteksi memadai

Indikator yang ketiga adalah sudah terbentuknya proteksi yang memadai di tengah masyarakat atau herd immunity atau kekebalan kelompok.

Artinya lebih banyak masyarakat yang dapat terlindungi dari potensi penularan virus dan hal itu bisa terjadi apabila tingkat vaksinasi terus meningkat.

Dicky mengatakan, negara juga harus mengantisipasi ketika varian Delta atau potensi varian lain muncul.

Sehinggga apabila hal tersebut terjadi di masyarakat sudah terbentuk proteksi yang cukup memadai.

"Ambang batas dari herd immunity yang sudah terbentuk di masyarakat, yakni cakupan vaksinasi 80 persen, atau bagusnya di atas 85 persen," jelas Dicky.

4. Terjadi di wilayah yang luas

Terakhir, untuk dapat disebut pandemi berakhir, semua prasayat tadi harus sudah ditemukan di cakupan wilayah yang luas, tidak hanya di satu negara namun hingga banyak negara atau benua.

"Misalnya benua Eropa, mayoritas negara di Eropa, sebagian negara di Amerika, Asia, juga Australia. Itu sudah bisa dicabut," lanjutnya.

Tak hanya sesaat, kondisi-kondisi di atas juga harus terjadi selama beberapa waktu tertentu misalnya dalam 3 bulan berturut-turut ataupun setidaknya 28 hari secara konsisten.

Baca Juga: Kisah Pilunya Bikin Elus Dada! Sosok Pemenang Indonesian Idol Ini Alami Kesulitan Ekonomi di Masa Pandemi Usai Keluar Bui, Punya Utang yang Menggunung Hingga Harus Jualan Barang Ini Demi Asap Dapur Tetap Ngebul

Artikel ini telah tayang di GridStar.ID dengan judul Nyesel Baru Tahu! Pandemi Covid-19 di Indonesia Bakal Berakhir Jika Seluruh Masyarakat Penuhi Kriteria Berikut Ini

Editor : Averus Al Kautsar

Sumber : GridStar.ID

Baca Lainnya