Berawal dari Sakit Hati hingga Berujung Mengenaskan, Ibu Guru di Aceh Tewas dalam Kasus Pembunuhan dan Perampokan

Senin, 08 November 2021 | 19:30
TribunWow.com

Kasus pembunuhan di Aceh yang menewaskan seorang guru

GridHITS.id - Kabar pembunuhan di sejumlah kota kini semakin banyak terdengar.

Bahkan, pembunuhan yang terjadi berawal dari motif-motif yang sangat beragam.

Belakangan ini sempat beredar kabar pembunuhan di Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat.

Korban bernama Fitriani (45) yang diketahui berprofesi sebagai guru meninggal pada Kamis (4/11/2021).

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menduga bahwa motif pelaku tidak murni perampokan melainkan ada motif sakit hati.

“Untuk sementera kita belum menetapkan tersangka, akan tetapi sejumlah saksi sedang kita lakukan pemeriksaan terkait kasus pembunuhan warga Suak Timah,” kata Kapolres Aceh Barat AKBP Andrianto Argamuda saat dikonfirmasi, Jumat (5/11/2021), dikutip dari TribunWow.com.

Baca Juga: Usai Diperiksa BIN, Satu Per Satu Kebohongan Danu Terbongkar, Pelaku Pembunuhan Subang Sudah Dikantongi Polisi?

“Dari dugaan kita sementara pembunuhan tersebut bermotif karena sakit hati,” sebutnya.

Korban, ditemukan tewas di rumahnya pada Kamis malam selepas waktu salat Isya.

Pihak pertama yang menemukan jasad korban adalah suaminya sendiri setelah dia melaksanakan salat Isya di masjid.

Hingga kini pihak kepolisian menyebut bahwa pihaknya masih terus melakukan pendalaman dengan memeriksa sejumlah saksi terutama suami korban.

Kapolsek Samatiga, Iptu P Panggabean, kepada Serambinews, Sabtu (6/11/2021) malam, mengatakan, pemeriksaan itu dilakukan untuk mendapat keterangan guna memudahkan penyidik dalam mengungkap kasus tersebut.

“Kita terus bekerja sesuai SOP pihak kepolisian, sehingga masalah ini nantinya bisa membuahkan hasil. Sejauh ini, kita baru memeriksa saksi termasuk suami korban,” ungkap Iptu P Panggabean.

Menurut dia, masih banyak saksi yang akan dimintai keterangan dalam rangka penyelidikan kasus ini.
Suami korban sendiri, Agusni mengaku dicecar sejumlah pertanyaan oleh pihak kepolisian dan mengungkapkan kronologi pertama kali menemukan jasad korban.

“Kami berpisah menjelang shalat Isya karena saya ke masjid untuk shalat berjamaah. Saat saya pulang, kondisi rumah sepi dan saat saya panggil tidak ada jawaban," katanya kata Agusni, Jumat (5/11/2021).

Baca Juga: Pelaku Segera Terungkap! Terungkap Sudah Sosok yang Menyuruh Danu Bersihkan Kamar Mandi di TKP Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Bukan Polisi

Setelah itu dia mengaku sempat mencari-cari korban ke tempat-tempat yang biasanya korban kunjungi.

Namun, dia tidak menemukannya di mana pun dan baru menemukannya setelah pulang ke rumah.

"Lalu, saya mencarinya ke warung dan rumah tetangga, tapi tidak ketemu. Kemudian, saya pulang lagi ke rumah. Akhirnya, saya temukan istri saya di belakang rumah dalam kondisi sudah meninggal dunia,” katanya.

Mendapati istrinya tewas, Agusni langsung meminta bantuan ke warga setempat.

Menurut keterangan Agusni, baik dirinya maupun sang istri tidak pernah memiliki masalah dengan siapa pun.

Selain tewas, harta berupa perhiasan emas juga turut hilang yang digunakan oleh korban di tangan dan leher.

"Emas yang hilang ada sekitar 30 gram," kata Agusni.

Sang suami kini berharap agar pihak kepolisian dapat segera mengungkap kasus pembunuhan ini.

Menurut keterangan Keuchik Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Tabrani, korban selama ini bekerja sebagai guru berstatus aparatur sipil negara (ASN) di sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK).

Baca Juga: Fakta Baru Mengejutkan Kasus Subang! Usai Bersumpah Lihat Laki-laki dan Wanita Berjilbab di TKP Saat Malam Pembunuhan, Danu juga Sempat Rekam 1 Polisi yang Masuk ke Tempat Kejadian

Editor : Saeful Imam

Sumber : Tribunwow.com

Baca Lainnya