GridHITS.id - Dunia hiburan kali ini dikejutkan oleh kasus penipuan yang melibatkanputripelantun Gelas-gelas kaca, Nia Daniaty.
Berdasarkan keterangan pengacara korban, anak Nia Daniaty yaituOlivia Nathania atau yang akrab dipanggil Olly atau Oi, kini dilaporkanke Polda Metro Jaya terkait dugaan kasus penipuan dengan kedok penerimaan CPNS.
Korbannya pun cukup banyak, berdasarkan keterangan pengacara, sampai saat ini yang sudah melapor mencapai225 orang.
"Total korban ada 225 orang," ungkap pengacara pihak korban, Odie Hodianto, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/9/2021) dikutip dari kanal Youtube Wartakota Production.
Tak ragu,Odie menyebut identitas ibu dari pelaku penipuan CPNS itu.
"Orang tua Olly mantan penyanyi lawas dan pernah bersuamikan pengacara, inisial ND, dan untuk ibunya lagunya populer (berjudul) 'Gelas Kaca'," kata Odie.
Inisial ND jelas merujuk pada artis lawas Nia Daniaty.
Berikut fakta-fakta penipuan putri Nia Daniaty yang kami rangkum dari kanal Youtube Wartakota (Tribun Grup)
1. Penipuan Dimulai Pada 2019
Dengan berapi-api Odiemenyebutpenipuan mulai terjadi pada 2019.
Selain Olivia, suaminya bernamaRafly Noviyanto Tilaar atau Raf juga dilaporkan.
Pria yang saat ini menjadi anggotaDitjen Pemasyarakatanitu diduga terlibat.
Janjikan Jadi ASN, gantikan yang dipecat dan terkena corona
Menurut Odie, Olivia dan suami mengiming-imingi korbannya untuk lolos masuk PNS tanpa tes.
2. Mengaku Punya Link ke BKN (Badan Kepegawaian Negara)
Pelakumenjanjikankorban jadi PNS di beberapa instansi karena terlapor mengaku memiliki link di BKN," ujar Odie kepada awak media.
Dalih yang digunakanlewat jalur prestasi hingga menggantikan PNS yang meninggal karena COVID-19.
"Mereka (terlapor) awal sampaikan ada peluang PNS lewat jalur prestasi atau mereka satu yang diberhentikan tidak hormat dan meninggal karena COVID-19. Itu buat mereka tertarik kasih uang ke Olly dan Raf," tutur Odie.
3. Palsukan Kop Surat BKN
Inilah kenekatan Oli dan suami yang bisa memasukkannya ke jeruji besi.
Menurut Odie,pelaku melakukan aksi nekat agar para korbannya percaya dengan iming-iming mereka.
"Yang lebih gila,dia nekat melakukan pemalsuan surat dengan kop BKN(Badan Kepegawaian Negara), padahal tindakan itu jelas-jelas bisa dipenjara, dia bisa dipanggil polisi dan masuk penjara.
Foto: Ilustrasi kop surat BKN
Gara-gara pemalsuan itu, banyak korban yang tertipu.
Perilaku itusangat disayangkan Odie.
"Saya laporkankarena saat pandemi banyak masyarakat susah, saat banyak orang membutuhkan pekerjaan, pelaku malah melakukan penipuan.
Dengan 225 orang korban, pelaku dan suaminya banyak meraup untung.
4. BKN Membantah ada lowongan CPNS Jalur Prestasi
Sayangnya, menurut Odie, setelah dikonfirmasi ke BAKN atau Badan Administrasi Kepegawaian Negara, lowongan seperti kriteria di atas adalah tidak ada.
"BKN mengonfirmasi, Tidak ada namanya jalur prestasi di tahun 2019 sampai 2021, juga tidak ada rencana penggantian PNS yang dipecat atau meninggal dunia karena corona," terang Odie.
5. Korbannya ada Polisi
Tak hanya itu, ada juga yang diming-imingi masuk TNI atau Polisi.
"Bahkan Korban Oli dan Raf juga ada anggota polisi. Itu kan luar biasa, polisi saja bisa ditipu oleh pelaku," ungkap Odie.
6. Guru Olivia dan Keluarga Besarnya Jadi Korban
Yang menarik, salah satu korbannya adalahguru Olivia sendiri saat SMA.
Namanya adalah Agustin, wanita berhijab kuning itu menceritakan awal mula kena tipu.
Agustin mengaku sebagai guru Olivia di bangku SMA.
Agustin menyebut saat itu Olivia meneleponnya pada 2019 dan menawarkan jasa terkait tes CPNS.
Olivia, kata Agustin, menjanjikanbisa meloloskan keluarganya menjadi PNS.
"Malam hari dia chat saya tawarkan, 'Bu ada nggak yang mau masuk CPNS?' Saya bilang ada anak saya, bukan orang lain. Kata dia bisa karena sudah 4 tahun bawa ini. Saya juga tidak ada curiga apa pun karena bagaimanapun dia murid saya, mana ada murid yang melukai hati gurunya sendiri" tutur Agustin.
Tanpa menaruh curiga, Agustin kemudian mendaftarkan beberapa keluarganya untuk masuk PNS lewat jalur yang ditawarkan Olivia
Total ada 16 anggota keluarganya yang didaftarkan ke Olivia.
"Akhirnya saya bawa anak-anak saya, keponakan saya, sepupu-sepupu saya, keluarga suami. Total ada 16 anggota keluarga saya tertipu," ujar Agustin.
7. Kerugian Rp9,7 Miliar
"Satu orang rata-rata bayar Rp 30 juta," tambahOdie untuk keluarga Agustin.
Sedangkan di luar keluarga Agustin, ada korban yang diminta setor hingga ratusan juta rupiah.
Kalau ditotal, kerugian korban atas dugaan penipuan ini mulai dari Rp 25 juta sampai yang terbesar Rp 156 juta.
Korban penipuan ini mengaku mentransfer sejumlah uang tunai ke rekening Oli dan Raf.
"Total kerugian Rp 9,7 miliar," terang Odie.
8. Korban Tak Juga Jadi PNS Meski Sudah Mentransfer
Namun sampai uang ditransfer, tak ada satupun korban yang lolos untuk mengisi posisi PNS yang dijanjikan.
"Korban sudah mentransfer sejumlah uang namun sampai pada saat waktu yang dijanjikan untuk lolos PNS, pelaku tak bisa dihubungi," jelas Odie.
Odie mengatakan bahwa kliennya sudah mencoba menghubungi Oli dan Raf atas posisi PNS yang dijanjikan.
Mereka mendatangi kantor RAF di Ditjen Pemasyarakatan pekan lalu.
Saat itu, RAF sempat berjanji akan melakukan ganti rugi. Namun usai perundingan tersebut, RAF tak dapat dihubungi oleh keluarga korban.
Laporan dari korban ini telah terdaftar di Polda Metro Jaya. Laporan korban teregister dengan nomor polisi: LP/B/4728/IX/SPKT/POLDA METRO JAYA, Tanggal: 23 September 2021.