Jangan Lagi Swab PCR Usai Isolasi Mandiri, Ahli Ungkap Alasannya dan Ini Syarat Bebas Isoman

Selasa, 24 Agustus 2021 | 17:15
pixabay.com

Swab PCR tidak perlu dilakukan setelah isolasi mandiri.

GridHITS.id -Jika Anda sudah jalani isoman, Anda sudah tak perlu lagi jalani tes swab PCR mandiri, begini penjelasan ahli.

Swab PCR pada saat ini menjadi alat tes Covid-19 yang terbaik saat ini.

Alat ini digunakan untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Jika Anda dinyatakan positif ketika melakukan swab PCR dan tak memiliki gejala berat, maka Anda harus menjalankan yang namanya isolasi mandiri.

Isolasi mandiri dilakukan untuk mencegah penyebaran virus makin meluas.

Ternyata jika Anda sudah menjalankan isolasi mandiri, maka Anda sudah tidak perlu melakukan tes swab PCR lagi untuk memastikan Anda terinfeksi atau tidak, lo.

Baca Juga: Pentingnya Mengenal JAKI Sertifikat Vaksin Sebagai Layanan Aduan

Hal ini diungkapkan secara langsung oleh seorang dokter dari RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung bernama dr. Samuel Pola Karta Sembiring.

Melalui akun media sosialnya, dr. Samuel menuturkan jika tes swab PCR setelah isolasi mandiri tidak disarankan.

dr. Samuel menjelaskan jika pada prinsipnya tes PCR yang dilakukan merupakan alatterbaik untuk mendiagnosis covid-19.

"PCR sangat sensitif, sehingga mampu mendeteksi materi genetik virus SARS CoV2 yang masih aktif maupun yang sudah menjadi bangkai," tulisnya dalam unggahan akun @doktersam.

dr. Samuel juga menyebutkan jika sebenarnya virus yang sempat menginfeksi akan hidup di dalam tubuh tidak lebih dari 10 hari sejak gejala di tubuh muncul.

Atau rata-ratanya dalam waktu 7-9 hari.

"Namun pada beberapa kasus, virus ini bisa bertahan cukup lama (lebih 10 hari). Biasanya terjadi pada covid-19 derajat berat juga pasien dengan penyakit imunitas yang jelek (contohnya HIV)," tulisnya.

Dokter Samuel juga menuturkan bahwa melakukan tes PCR setelah isoman merupakan suatu tindakan yang tak efektif.

"Menurut CDC, PCR bisa saja masih positif setelah isoman bahkan hingga 3 bulan kemudian. Padahal sudah tidak menular lagi," tulisnya.

Tetapi hal ini pengecualian pada kasus covid-19 yang berat atau kritis sehingga bisa dipertimbangkan untuk tes PCR ulang.

Baca Juga: Obat Herbal Covid-19, Bantu Tingkatkan Imun Sembari Terapkan 5M

dr. Samuel menyebutkan kalau tetap memaksakan tes swab PCR ulang tidak banyak manfaatnya karena kalau pun hasilnya positif, maka tetap tidak mengubah keputusan status selesai isolasi oleh dokter.

"Kerugian. Biaya PCR yang tidak murah. Dapat memicu stres karena hasil masih positif. Padahal itu hanya menandakan sisa bangkai virus saja," tulisnya.

dr. Samuel menjelaskan bahwa setelah melakukan isolasi mandiri pada gejala ringan dan sedang, maka risiko penularan dianggap sudah sangat minim karena hasil studi menyebutkan bahwa virus sudah tidak aktif lagi.

"Sebenarnya, tanpa harus PCR negatif, seseorang sudah layak kembali bekerja dengan syarat berikut:Sudah menyelesaikan masa isolasiKondisi sudah dinilai dan dinyatakan layak bekerja kembali oleh dokterHarus tetap patuh pada protokol kesehatan ketika kembali bekerja,"paparnya.

dr. Samuel mengakui bahwa permintaan PCR negatif sebelum karyawan masuk kembali setelah isolasi mandiri tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di negara lain juga.

Jadi dr. Samuel menyarankan karyawan bisa memberikan penjelasan kepada pihak kantor bahwa kondisi sudah layak secara medis untuk kembali bekerja atau menunjukkan surat keterangan selesai isolasi yang bisa didapatkan dari puskesmas atau klinik covid-19.

Baca Juga: Firasat Buruk Terbukti Benar, Deddy Corbuzier Ngaku Terkena Covid 19 hingga Sempat Alami Kritis, Begini Kegelisahan Ivan Gunawan

Artikel ini telah tayang di Nakita.ID dengan judul Swab PCR Ternyata Tidak Disarankan Usai Jalani Isolasi Mandiri, Dokter Ungkap Alasannya dan Syarat Bebas Isoman

Editor : Averus Al Kautsar

Sumber : Nakita.ID

Baca Lainnya