GridHITS.id - Masih ingat dengan bintang FTV Cecillia Putty?
Beberapa waktu silam wajahnya selalu wara-wiri di televisi Indonesia.
Namun namanya mulai meredup usai dirinya mengidap penyakit kanker lidah.
Sebenaranya kanker lidah itu sudah diidapnya semenjak 2010.
Namun kondisi makin parah yang bermula dari stadium 2B menjadi stadium 4.
Akhirnya artis cantik tersebut wafat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, pada hari Rabu 26 Desember 2012 pada pukul 19.20 WIB.
Belajar dari penderitaan Cecillia Putty, ternyata salah satu kebiasaan yang sering kita lakukan bisa jadi penyebab kanker lidah.
Ciri-Ciri Kanker Lidah
Kanker lidah memang sering menipu, hal ini disampaikan oleh Oral Cancer Foundation.
Menurut lokasinya, kanker lidah dibagi dua.
Pertama kanker lidah oral adalah yang berkembang di bagian lidah di mulut dan kanker lidah dasar yang berkembang di pangkal lidah, berdekatan dengan tenggorokan.
Oral Cancer Foundation menyatakan pada perkembangan awal, kanker akan tampil sebagai bercak putih atau luka mirip sariawan sehingga orang cenderung mengabaikannya.
Oleh sebab itu, pada banyak kasus kanker baru terdeteksi ketika sudah stadium 4.
Jika mendapati adanya bagian mulut yang terluka, maka hitung lama waktu luka itu.
Apabila luka atau bercak tak sembuh dalam hitungan minggu atau mengalami perubahan suara dan rasa sakit saat menelan, segera periksakan diri ke dokter, karena ada kemungkinan itu gejala awal kanker.
Jadi, jangan sepelekan sariawan mulai dari sekarang, ya.
Makanan Panas Sebabkan Kanker Lidah
Penyebab kanker lidah sebenarnya sangat beragam, tapi satu yang pasti adalah dari makanan yang kita konsumsi.
Penelitian membuktikan kalau konsumsi tembakau dan alkohol jadi salah satu penyebabnya.
Selain itu, penelitian dari The International Agency for Research on Cancer (IARC), mengklasifikasikan minuman atau makanan panas bersifat karsinogen atau bisa menyebabkan kanker.
Jadi, ada hubungannya antara kanker saluran cerna bagian atas dengan kebiasaan minum dan makanan yang sangat panas.
Pendapat ini sebenarnya masih diperdebatkan juga diluar sana.
Tapi, Badan Kesehatan Dunia WHO memilih jalan aman dengan menganjurkan kita untuk menjauhi kebiasaan makan atau minum yang sangat panas.
Lalu, bagaimana cara mengukur apakah makanan atau minuman keadaan sangat panas dan berbahaya?
Menurut penelitian yang sama, makanan dengan suhu di atas 70 derajat Celcius masuk dalam kategori karsinogen.
Bayangkan saja dengan titik didih makanan berada pada suhu 100 derajat Celcius.
Karena itu, kala hendak menikmati teh, kopi, bakso, soto atau sup, sebaiknya tunggu sampai suhunya hangat lebih dulu baru dilahap.
Dalam hal ini, “hangat” adalah suhu di bawah 50 derajat Celcius.
Mau lebih konkritnya lagi?
Air mendidih yang dituang ke dalam gelas kira-kira membutuhkan waktu lebih dari lima menit untuk mencapai suhu ini.
Lalu pertanyaan selanjutnya, makanan tentu kurang enak kalau cuma hangat-hangat kuku dan tidak panas sekali.
Jawabannya kembali pada kebiasaan.
Mungkin awalnya terasa kurang nikmat karena lidah terbiasa dengan segala hal yang panas.
Tapi percayalah, kalau sudah terbiasa, makanan yang hangat-hangat kuku pun akan terasa cukup hangat untuk lidah.
Yuk, hindari kebiasaan makan yang sangat panas untuk menghindari kanker lidah. biasakan mengonsumsi makanan dalam keadaan hangat dan bukannya panas.
Sebarkan juga pada orang terkasih supaya pencegahan kanker bisa kita mulai dari dapur rumah sendiri.