Baru Tahu! Ini Cara Ampuh Mengatasi Indra yang Tak Bisa Mencium Bau

Jumat, 30 Juli 2021 | 17:00
Pixabay

Cara ampuh mengatasi indra yang tak bisa mencium bau

GridHITS.id - Sulitnya indra tak bisa mencium bau akhir-akhir ini menjadi momok bagi sebagian besar masyarakat.

Ketidakmampuan indra untuk mencium bau dinamakan dengan anosmia.

Pasalnya, infeksi virusCovid-19 kini juga ditandai dengan gejala anosmia.

Selain karena virus Covid-19, ternyata penyakit anosmia juga dapat menjadi penyakit bawaan.

Dilansir dari WebMD, penyebab anosmia bisa terkait gangguan pernapasan sampai kerusakan saraf, seperti hidung tersumbat karena pilek, alergi, atau infeksi sinus.

Polip hidung atau pertumbuhan benjolan di hidung dan sinus juga bisa salah penyebabnya.

Selain itu, Anosmia juga berasal dari cedera pada hidung dan saraf karena operasi atau benturan di kepala

Untuk menentukan penyebab anosmia dengan pasti, ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter apabila anosmia tak kunjung sembuh.

Namun tak perlu panik, dalam artikel ini terdapat cara ampuh mengatasi indra yang tak bisa mencium bau.

Baca Juga: Cara Memperbaiki Lidah Terganggu karena Corona, Coba Lakukan 5 Hal Ini

1. Obat Anosmia

Melansir Healthline, jika anosmia disebabkan pilek atau alergi, dokter biasanya tidak memberikan obat khusus karena gangguan kesehatan ini bisa sembuh dengan sendirinya.

Jika gejala tak kunjung membaik setelah beberapa hari, periksakan diri ke dokter.

Penggunaan obat dekongestan dan antihistamin dapat mengatasi hidung yang tersumbat terkait pilek, flu, sampai alergi.

Dokter juga akan meresepkan antibiotik untuk mengobati anosmia karena karena infeksi bakteri.

Sementara itu, untuk cara mengatasi anosmia terkait infeksi virus seperti Covid-19, sejumlah dokter merekomendasikan obat steroid hidung.

Dilansir dari Elemental, steroid adalah obat antiperadangan.

Salah satu keunggulan obat steroid jenis semprot hidung adalah minim efek samping.

Namun, obat ini perlu waktu beberapa hari agar efek antiperadangannya bekerja.

Baca Juga: Cukup dari Ponsel, Ini Cara Praktis Daftar Vaksin Covid-19 via Online

Selain itu, obat semprot hidung ini rentan tidak pas aplikasinya, atau meleset ke tenggorokan.

Jadi, pastikan Anda cermat menggunakan obat semprot hidung agar hasilnya optimal.

2. Terapi Indra Penciuman

Tak hanya dengan obat, cara mengobati anosmia secara alami bisa dengan terapi bau untuk mengasah kepekaan indra penciuman.

Terapi ini belakangan jamak direkomendasikan untuk mengatasi anosmia karena cedera kepala dan infeksi virus.

Sejumlah penelitian menunjukkan, terapi indra penciuman efektif merangsang mekanisme pemulihan alami tubuh yang tidak peka bau.

Terapi indra penciuman untuk anosmia ini menggunakan minyak esensial untuk memicu respons sensorik.

Beberapa jenis minyak esensial yang digunakan memiliki aroma tajam seperti kayu manis, vanita, jeruk, dan pisang.

Para pasien diarahkan membuka stoples dengan aroma tertentu, lalu diarahkan memfokuskan pikiran dan ingatannya pada bau tersebut.

Baca Juga: Cara Memperbaiki Google Chrome yang Error, Hanya Hitungan Menit!

Durasi setiap mengingat bau setidaknya 20 detik.

Setelah kelar satu aroma, penderita anosmia lantas menjajal aroma lainnya, sampai beberapa macam.

Terapi indra penciuman ini biasanya dilakukan dua kali sehari selama beberapa minggu.

3. Operasi

Anosmia terkait penyumbatan saluran pernapasan seperti polip, tumor, atau kelainan bentuk tulang di dalam hidung terkadang tidak bisa disembuhkan dengan obat.

Dokter, umumnya merekomendasikan operasi pengangkatan polip, tumor, atau tindakan bedah untuk mengatasi kelainan bentuk tulang di dalam hidung.

Setelah saluran pernapasan tersebut lapang tanpa sumbatan, penderita bisa kembali mencium bau.

4. Setop Merokok

Cara mengatasi anosmia lainnya yakni setop merokok. Kebiasaan merokok dapat memperparah kondisi anosmia.

Pasalnya, rokok dapat menumpulkan kepekaan beragam indra, termasuk penciuman.

Setelah diberi perawatan yang tepat, penderita yang mengalami anosmia bisa merasakan bau.

Baca Juga: Yuk Pantau Tumbuh Kembang Anak Lewat Buku Panduan KIA

Tag

Editor : Rachel Anastasia Agustina

Sumber Kompas.com