GridHITS.id -Semenjak memisahkan dari dari Indonesia 21 tahun lalu, bukannya menjadi semakin kaya namun Timor Leste menjadi semakin anjlok.
Bahkan oleh PBB Timor Leste justru masuk dalam indeks negara termiskin di dunia menurut Multidimensi Global (MPI) 2020.
Data tersebut dilaporkan PBB oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), menurut HDR UNDP.
Dikatakan pertumbuhan ekonomiTimor Leste cukup lambat.
Dari 162 negara Timor Leste berada di urutan ke-152 negara termiskin di dunia.
Walaupun memiliki sumber daya alam seperti minyak, nyatanya tak membuat Timor Leste menjadi negara maju.
Banyak faktor penyebab, salah satu nya adalah kebijakan tak berkelanjutan dan maraknya korupsi dan penyuapan yang terjadi.
Bahkan Mantan Presiden Pertama Xanana Gusmao mengatakan Timor Leste akan menjadi negara mati dalam 10 tahun mendatang.
Terlebih lagi di masa pandemi Covid-19 ini, Timor Leste semakin kesulitan untuk tetap menjaga kestablian perekonomian.
Dalam kondisi yang serba sulit terutama saat virusCovid-19mulai menjangkiti negara itu, Pemerintah Timor Leste berusaha memohon bantuan Indonesia.
Sayang, permohonan itu ditolak mentah-mentah pemerintahan Jokowi.
Pada 30 Agustus 1999, hampir 80 persen rakyat Timor Timur memilih berpisah dari Indonesia.
Referendum yang didukung PBB itu mengakhiri konflik berdarah sekaligus mengakhiri status kependudukan mereka sebagai Warga Negara Indonesia.
Bahwa referendum telah memberikan jalan bagi rakyat Timor Leste untuk meraih kemerdekaan.
Dilansir dari AFP via Kompas.com, pendudukan Timor Leste memantik aksi penindakan memilukan selama 24 tahun yang menelan nyawa 250.000 baik karena perang, kelaparan, hingga penyakit.
Namun kegembiraan berubah menjadi duka, setelah militer Indonesia dan milisinya menyerbu dengan menghancurkan infrastruktur mereka, serta memaksa ratusan ribu orang mengungsi, dan membunuh 1.400 orang.
Timor Leste, negara yang sebagian besar dari 1,3 juta penduduknya memeluk agama Katolik, baru diakui secara internasional tiga tahun setelah pemungutan suara.
Namun, 21 tahun usai merdeka, Timor Leste justru kembali lagi pada Indonesia dan merengek minta bantuan.
Karena harus mengerti, kami tidak punya fasilitas dan yang bisa kita lakukan adalah dengan minta bantuan ke negara-negara lain," ujar Xanana Gusmao.
Xanana meminta bantuan untuk mengevakuasi warganya yang saat ini berada di China.
Jika tidak dibantu pihaknya khawatir dengan potensi penularan virus corona.
Namun, permintaan itu ternyata ditolak oleh Indonesia.
Selain itu Pemerintah Timor Leste juga sempat minta tolong ke Bali untuk mengkarantina warganya di Bali.
Hal ini disampaikan I Ketut Suarjaya, Selasa (4/1/2020).
"Kita menolak dijadikan tempat karantina. Kita tak dapat menerima usulan mereka," kata Suarjaya.
Menurut Suarjaya, penolakan tersebut telah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menyetop sementara kunjungan dari China.
Namun, dari beragam penolakan itu Timor Leste mendapat jawaban dari Selandia Baru.
Pesawat Selandia Baru yang mengevakuasi 190 orang dari Wuhan membawa 17 di antaranya adalah warga Timor Leste.
Tidak ada penumpang dalam pesawat yang menunjukkan gejala virus corona.
Tetapi, satu orang sempat dilarang terbang setelah gagal dalam pemeriksaa kesehatan pra-terbang berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri Selandia Baru, terdapat 54 warganya.
Kemudian 44 residen permanen berpaspor China. Lalu 23 orang asal Australia beserta 12 residen permanen menggunakan paspor Negeri "Panda", delapan orang dari Inggris.
17 dari Timor Leste, 17 lainnya warga Papua Nugini, Lima Samoa, empat Tonga dan dua pendudu Fiji sisanya penduduk negara lain.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Beginilah Nasib Timor Leste Usai Merengek Minta Tolong pada Indonesia Tetapi Ditolak, Akirnya Hanya Negara Ini Bersedia Menolongnya