Jangan Abai! Kenalilah Gejala Sindrom Long Covid yang Mengejutkan, Bisa Sebabkan Penurunan Ukuran Alat Vital Pria

Sabtu, 17 Juli 2021 | 13:00
Pixabay

Gejala sindrom long covid sebabkan penurunan ukuran alat vital pria

GridHITS.id - Inilah gejala sindrom pasca Covid-19, salah satunya bisa akibatkan penurunan ukuran alat vital pria.

Virus Covid-19 memiliki dampak yang berbeda-beda pada tiap orang.

Hilangnya indra penciuman dan pengecap menjadi gejala umum dari virus yang menelan 2,73 juta penduduk Indonesia ini.

Setelah melakukan isolasi selama 10 hari disertai dengan hilangnya gejala, pasien Covid-19 dapat dinyatakan sembuh.

Namun, kabar baru menghantui para penyintas Covid-19.

Pasalnya dari beberapa orang, ditemukan gejala sindrom pasca Covid-19 yang dinamakan long Covid.

Sindromini memiliki gejala yang beragam, salah satunya penurunan ukuran vital pria yang tentunya meresahkan.

Baca Juga: Lewat 14 Hari Isolasi Mandiri Belum Juga Sembuh dari Covid-19, Begini Nasib Eddies Adellia Saat Ini: 'Mohon Terus Doanya'

Menurut peneliti dilansir Kompas.com, ada sekitar 200 gejala yang bisa muncul saat mengalami long Covid, seperti halusinasi hingga penurunan ukuran penis atau testis yang telah diidentifikasi sebagai gejala panjang atau long Covid.

Melansir The Independent, sebuah studi baru oleh tim peneliti di University College London (UCL), yang mana semua penelitinya pernah mengalami positif Covid-19 dan long covid, menunjukkan bahwa long covid dapat menyebabkan lebih banyak gejala, daripada yang diperkirakan sebelumnya.

“Seluruh tim peneliti adalah pasien long Covid."

"Itulah yang membuat kami unik dan memungkinkan kami mengidentifikasi gejala yang kurang diketahui publik, yang dialami pasien long Covid,” kata Hannah Davis, penulis utama penelitian ini.

“Kebanyakan orang tidak menyadari seberapa panjang gejala Covid-19 yang multi-sistemik, dan bagaimana sebagian besar pasien mengalami lusinan gejala di berbagai sistem organ,” jelasnya.

Davis, yang mengalami disfungsi kognitif yang buruk, kehilangan memori, dan takikardia postural (denyut jantung super tinggi setelah berdiri) akibat long Covid, mengatakan saat ini tidak ada biomarker (molekul yang mengkonfirmasi keberadaan virus atau penyakit tertentu) untuk long Covid.

Meski demikian ia menekankan, bahwa long Covid sebenarnya dapat dikenali, mengingat banyaknya gejala baru yang dialami pasien, multi-sistemik dari gejala-gejala ini, dan gejala yang dapat dikenali, seperti malaise (rasa dan tidak enak badan) setelah beraktivitas – yang mana ini tidak umum pada penyakit lain.

Studi dari UCL ini, menggunakan data dari 3.762 orang dari 56 negara dan mengidentifikasi 203 gejala long Covid di 10 sistem organ.

Ditemukan gejala yang paling umum pada long Covid adalah kelelahan, malaise pasca, dan disfungsi kognitif (kabut otak).

Baca Juga: Al Ghazali Positif Covid-19 Bergejala Namun Sembuh Dalam Waktu 5 Hari, Maia Estianty Ungkap Caranya Merawat Sang Anak Sampai Pulih Lagi

Dalam penelitian ini, tidak diperkirakan berapa lama long Covid bertahan secara keseluruhan.

Tapi, studi React-2 Imperial College London yang diterbitkan pada bulan Juni lalu menunjukkan, lebih dari dua juta orang di Inggris mungkin telah lama mengidap long Covid, dengan sekitar sepertiga orang yang memiliki gejala melaporkan virus corona bertahan lama setidaknya hingga 12 minggu.

Gejala persisten yang paling umum ditandai dalam penelitian itu termasuk kelelahan, sesak napas, nyeri otot, dan kesulitan tidur.

Selain itu berikut beberapa gejala long Covid lainnya.

1. Kardiovaskular

Pembekuan darah, pingsan, tekanan darah tinggi atau rendah, vena menonjol atau meradang, detak jantung cepat.

2. Kulit

Gatal, kuku rapuh atau berubah warna, ruam, kulit mengelupas.

3. gastrointestinal

Sembelit, diare, sakit perut, cepat kenyang, nafsu makan hilang, mual, muntah.

Baca Juga: Teknik Proning, Posisi Tidur untuk Pasien Covid-19 dengan Saturasi Oksigen Rendah

4. Kepala & tenggorokan

Kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, mata merah, sakit telinga dan mata, gangguan pendengaran, konjungtivitis, pilek, sakit tenggorokan, kehilangan penglihatan.

5. Sistem kekebalan

Muncul alergi baru, herpes zoster, perubahan kepekaan terhadap obat.

6. Sistem muskuloskeletal

Nyeri sendi dan nyeri otot, dialami oleh 69,1% responden.

7. paru-paru

Kesulitan bernapas, sesak napas, batuk. 8. Reproduksi Menstruasi yang sangat berat atau tidak teratur, penurunan ukuran penis atau testis, menopause dini, perdarahan pascamenopause.

9. Suasana hati & emosi

Agresi, kemarahan, kecemasan, apatis, delusi, depresi, euforia, lekas marah, rasa bahaya, air mata.

Beberapa gejala yang lebih parah dapat ditemukan pada sakit kepala yang luar biasa, disfungsi motorik, kesulitan tidur, bahkan dapat mengakibatkan hilangnya ingatan.

Baca Juga: Afgan Terpapar Covid-19 Tanpa Merasakan Gejala Apapun Sampai Sekarang, Sang Penyanyi: 'karena Saya Sudah Divaksin'

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Peneliti Identifikasi 200 Gejala Long Covid, Salah Satunya Penurunan Ukuran Penis

Editor : Saeful Imam

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya