GridHITS.id - Laju kasus Covid-19 ini semakin lama semakin meningkat.
Namun, siapa sangka jika jumlah kasus positif Covid-19 pada anak dan bayi di Indonesia juga terus bertambah.
Hal ini terkadang menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua jika anaknya terpapar virus ini.
Orang tua memang diwajibkan untuk memberikan perawatan kepada anak saat menjalani isolasi mandiri.
Meskipun WHO sempat memberikan pernyataan bahwa anak-anak cenderung minim terpapar Covid, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memiliki pendapat yang lain. Dikutip dari Kompas.com.
Pasalnya, belakangan ini banyak kasus positif Covid-19 yang dialami oleh anak-anak dan bayi.
Bagi para orangtua juga harus memahami pandua isolasi mandiri (isoman) untuk anak yang terbukti terpapar Covid-19 ini.
Isoman mandiri ini dianjurkan untuk anak yang masih aktif dan mampu untuk melakukan kegiatan sendiri.
Berikut beberapa panduan untuk orang tua dalam mengawasi anaknya yang sedang menjalani isoman:
1. Tetap di rumah
Usahakan orang tua menyediakan kamar tersendiri untuk anak.
Orang tua juga diharapkan untuk menjaga anak agar tetap di rumah atau hanya di dalam kamar saja.
Berikan ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik.
Sediakan mainan atau beberapa alat yang membantu anak untuk tidak bosan di kamar.
2. Gunakan masker
Penggunaan masker ini sebaiknya wajib digunakan untuk anak berusia di atas dua tahun atau sudah bisa memakai dan melepasnya sendiri.
Ketika sedang tidur, sebaiknya untuk melepaskan masker.
Baca Juga: Angka Covid-19 Wilayah Luar Pulau Jawa dan Bali Juga Meningkat, Benarkah PPKM Darurat Diperluas?
Berikan jeda istirahat untuk anak menggunakan masker.
Bagi orang tuaatau orang yang mengasuhnya juga harus menggunakan masker saat melakukan perawatan anak tersebut.
3. Periksa suhu tubuh
Orang tua juga wajib menyediakan beberapa alat kesehatan untuk dapat memantau kondisi badan anak.
Termometer menjadi salah satu alat yang penting dalam melakukan isoman bagi anak.
Orang tua harus memeriksa suhu tubuh anak secara rutin di pagi dan sore hari.
Jika anak mengalami demam dan suhu tubuh yang tinggi, segera berikan obat paracetamol.
Namun, segera konsultasi pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
4. Periksa saturasi oksigen
Alat kesehatan lainnya yang perlu dimiliki orang tua adalah oxymeter untuk memantau saturasi oksigen dan frekuensi nadi anak.
Jika tingkat saturasi oksigen di bawah 95 persen, orang tua harus waspada untuk mencari bantuan.
5. Pantau laju napas
Orangtua juga harus memperhatikan laju napas pada anak.
Hal ini dapat memastikan kondisi vital pada anak.
Standarnya untuk bayi usia 2-11 bulan sebanyak lebih dari 50x per menit.
Balita 1-5 tahun sebanyak 40x per menit dan anak di atas lima tahun memiliki laju napas 30x per menit.
Hal ini harus sering-sering dilakukan oleh orangtua, untuk dapat memastikan kondisi kesehatan anak.
Sebagai catatan untuk orangtua harus tetap mengasuh dan mengawasi anak.
Disarankan untuk orangtua atau pengasuh yang memiliki resiko terendah jika terpapar.
Berikan makanan bergizi dan kaya akan vitamin untuk anak.
Terpenting adalah memberikan dukungan psikologis untuk anak.