Jangan Panik! Orangtua Wajib Melakukan 5 Hal Ini Dalam Mengawasi Anak Saat Isolasi Mandiri

Jumat, 09 Juli 2021 | 20:00
/www.freepik.com/

Ilustrasi melakukan isolasi mandiri pada anak dengan tetap menggunakan masker.

GridHITS.id - Laju kasus Covid-19 ini semakin lama semakin meningkat.

Namun, siapa sangka jika jumlah kasus positif Covid-19 pada anak dan bayi di Indonesia juga terus bertambah.

Hal ini terkadang menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua jika anaknya terpapar virus ini.

Orang tua memang diwajibkan untuk memberikan perawatan kepada anak saat menjalani isolasi mandiri.

Meskipun WHO sempat memberikan pernyataan bahwa anak-anak cenderung minim terpapar Covid, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memiliki pendapat yang lain. Dikutip dari Kompas.com.

Pasalnya, belakangan ini banyak kasus positif Covid-19 yang dialami oleh anak-anak dan bayi.

Bagi para orangtua juga harus memahami pandua isolasi mandiri (isoman) untuk anak yang terbukti terpapar Covid-19 ini.

Isoman mandiri ini dianjurkan untuk anak yang masih aktif dan mampu untuk melakukan kegiatan sendiri.

Baca Juga: Inilah 3 Golongan Orang yang Belum Pernah Terkena Covid-19 Sejak Awal Pandemi Menurut Dokter Tirta, Anda Salah Satunya?

Berikut beberapa panduan untuk orang tua dalam mengawasi anaknya yang sedang menjalani isoman:

1. Tetap di rumah

Usahakan orang tua menyediakan kamar tersendiri untuk anak.

Orang tua juga diharapkan untuk menjaga anak agar tetap di rumah atau hanya di dalam kamar saja.

Berikan ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik.

Sediakan mainan atau beberapa alat yang membantu anak untuk tidak bosan di kamar.

2. Gunakan masker

Penggunaan masker ini sebaiknya wajib digunakan untuk anak berusia di atas dua tahun atau sudah bisa memakai dan melepasnya sendiri.

Ketika sedang tidur, sebaiknya untuk melepaskan masker.

Baca Juga: Angka Covid-19 Wilayah Luar Pulau Jawa dan Bali Juga Meningkat, Benarkah PPKM Darurat Diperluas?

Berikan jeda istirahat untuk anak menggunakan masker.

Bagi orang tuaatau orang yang mengasuhnya juga harus menggunakan masker saat melakukan perawatan anak tersebut.

3. Periksa suhu tubuh

Orang tua juga wajib menyediakan beberapa alat kesehatan untuk dapat memantau kondisi badan anak.

Termometer menjadi salah satu alat yang penting dalam melakukan isoman bagi anak.

Orang tua harus memeriksa suhu tubuh anak secara rutin di pagi dan sore hari.

Jika anak mengalami demam dan suhu tubuh yang tinggi, segera berikan obat paracetamol.

Namun, segera konsultasi pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

4. Periksa saturasi oksigen

Alat kesehatan lainnya yang perlu dimiliki orang tua adalah oxymeter untuk memantau saturasi oksigen dan frekuensi nadi anak.

Jika tingkat saturasi oksigen di bawah 95 persen, orang tua harus waspada untuk mencari bantuan.

Baca Juga: Hangus Dilahap Si Jago Merah, Inilah Gudang Vaksin yang Terbakar di Indonesia, Ruginya Sampai 1000 Dosis Vaksin!

5. Pantau laju napas

Orangtua juga harus memperhatikan laju napas pada anak.

Hal ini dapat memastikan kondisi vital pada anak.

Standarnya untuk bayi usia 2-11 bulan sebanyak lebih dari 50x per menit.

Balita 1-5 tahun sebanyak 40x per menit dan anak di atas lima tahun memiliki laju napas 30x per menit.

Hal ini harus sering-sering dilakukan oleh orangtua, untuk dapat memastikan kondisi kesehatan anak.

Sebagai catatan untuk orangtua harus tetap mengasuh dan mengawasi anak.

Disarankan untuk orangtua atau pengasuh yang memiliki resiko terendah jika terpapar.

Berikan makanan bergizi dan kaya akan vitamin untuk anak.

Terpenting adalah memberikan dukungan psikologis untuk anak.

Baca Juga: Tak Patuhi PPKM hingga Banyak Laporan Perusahaan Nakal yang Masih WFO, Satgas Ancam Cabut Izin Perusahaan

Tag

Editor : Rachel Anastasia Agustina

Sumber Kompas.com, covid19.go.id