Disebut Efektif Melawan Covid-19 Varian Delta, Kenali Lebih Jauh Vaksin AstraZeneca Beserta Efek Sampingnya

Jumat, 02 Juli 2021 | 18:12
Pixabay/HakanGERMAN

Ilustrasi vaksin AstraZeneca

GridHITS.id - Coba Anda kenali lebih jauh lagi vaksin AstraZeneca yang kini mulai diedarkan ke publik.

Seperti diketahui, pelonjakan kasus Covid-19 membuat pemerintah harus menerapkan kebijakan baru.

Terutama setelah Covid-19 varian delta yang datang dari Inggris sudah mulai ditemukan di tanah air.

Kini program vaksinasi pun sudah mulai diberikan untuk orang-orang dengan umur 18 tahun ke atas.

Sebab sebelumnya memang vaksin difokuskan untuk orang lanjut usia atau 60 tahun ke atas selama beberapa bulan ini.

Lalu seperti apa vaksin AstraZeneca yang disebut-sebut ampuh untuk melawan varian baru dari Inggris itu?

Baca Juga: Habis Terima Vaksin Dosis Pertama? Jangan Lupa Lakukan 5 Hal Ini

Seperti apa efektivitas vaksin AstraZeneca? Dari hasil penelitian University of Oxford di server pre-print The Lancet, ditemukan bahwa Vaksin COVID-19 AstraZeneca memberikan kekebalan setidaknya selama satu tahun setelah satu dosis pertama.

Peneliti juga menemukan bahwa vaksin AstraZeneca memberikan respons imun yang kuat setelah interval dosis kedua yang diperpanjang hingga 45 minggu atau setelah dosis penguat ketiga.Interval yang diperpanjang antara dosis pertama dan kedua vaksin COVID-19 AstraZeneca hingga 45 minggu menghasilkan peningkatan respons antibodi hingga 18 kali lipat, diukur 28 hari setelah dosis kedua.

Dosis ketiga juga menghasilkan aktivitas penetralan yang lebih tinggi terhadap varian Alpha, Beta, dan Delta.

Baik dosis kedua yang diperpanjang intervalnya dan dosis ketiga Vaksin COVID-19 AstraZeneca kurang reaktogenik dibandingkan dengan dosis pertama.

Profesor Sir Andrew J Pollard, Chief Investigator & Director Oxford Vaccine Group di Universitas Oxford, mengatakan bahwa hal ini merupakan berita baik bagi negara-negara dengan persediaan vaksin yang terbatas.

Baca Juga: Rupanya Semudah Ini Cegah Efek Samping Vaksin Covid-19, Jangan Panik!

Negara yang mengalami keterlambatan pemberian dosis kedua vaksin juga tak perlu lagi khawatir.

"Terdapat respons yang sangat baik untuk dosis kedua, bahkan setelah penundaan 10 bulan dari dosis pertama,” ucapnya.Cara kerja riset Temuan tersebut didapatkan dari sub-analisis dari percobaan COV001 dan COV002 yang dipimpin Oxford dengan Vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Secara keseluruhan, peneliti menyimpulkan bahwa vaksin AstraZeneca memberikan respons imun yang kuat setelah interval dosis kedua yang diperpanjang hingga 45 minggu atau setelah dosis penguat ketiga.

Analisis ini melibatkan sukarelawan berusia 18 hingga 55 tahun yang terdaftar dalam uji coba COV001 dan COV002 dan telah menerima satu dosis atau dua dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Peserta diambil sampel darahnya dan menjalani penilaian klinis untuk keamanan serta imunogenisitas pada hari ke 0, 28 dan juga pada hari ke 184 dan 364.

Baca Juga: Jangan Sampai Tertipu, Berikut 5 Kabar Bohong Soal Vaksin Covid-19 yang Masih Banyak Dipercaya

Selain itu, peserta yang terdaftar dalam komponen Studi Fase I dan dalam dua kelompok dosis, melakukan kunjungan pada 3, 7, 14 dan 28 hari setelah setiap vaksinasi dilakukan.Tentang vaksin AstraZeneca Vaksin COVID-19 AstraZeneca ditemukan bersama oleh Universitas Oxford dan perusahaan spin-outnya, Vaccitech.

Vaksin telah memperoleh izin pemasaran bersyarat atau penggunaan darurat di lebih dari 80 negara di enam benua, sebagai rejimen dua dosis yang diberikan terpisah empat hingga 12 minggu untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.

Lebih dari 600 juta dosis Vaksin COVID-19 AstraZeneca telah dipasok ke 170 negara di seluruh dunia, termasuk lebih dari 100 negara melalui COVAX Facility.

Di Inggris, Vaksin COVID-19 AstraZeneca dikenal sebagai Vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Baca Juga: Jangan Tertipu Hoaks Bahaya dan Efek Samping Vaksin, Ternyata Vaksin Covid-19 Bisa Memberi 4 Manfaat Hebat Buat Tubuh

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Vaksin AstraZeneca yang Diklaim Efektif Lawan Varian Delta

Editor : Rachel Anastasia Agustina

Baca Lainnya