GridHITS.id -Selama masa pandemi Covid-19 di Indonesia ini, tenaga kesehatan bak dituntut tak kenal lelah.
Penambahan kasus positif bisa mencapai lebih dari 20.000 kasus per hari.
Banyak rumah sakit alami kolaps lantaran terlalu penuh dan tenaga kesehatan juga sudah sangat kelelahan.
Tak hanya tenaga kesehatan, semua petugas pendukung di rumah sakit termasuk sopir ambulans juga harus bekerja ekstra dibanding masa sebelum Covid-19 menyerang.
Salah satunya adalah Muwardi (49), seorang sopir ambulans asal Tangerang Selatan, Banten.
Muwardi selama ini bertugas menjemput pasien Covid-19 yang telah meninggal dunia.
Baca Juga: Jangan Sampai Tertipu, Berikut 5 Kabar Bohong Soal Vaksin Covid-19 yang Masih Banyak Dipercaya
Dalam wawancaranya bersama tim Kompas.com, Muwardi mengakui bahwa ia sering lembur sebab banyak jenazah yang harus dia jemput.
Muwardi bercerita tugas seorang sopir ambulans memang tidak mudah.
Setiap hari, dia diliputi rasa cemas dan takut tertular Covid-19 karena rata-rata pasien Covid-19 yang ia jemput.
Sudah tiga tahun Muwardi bekerja sebagai sopir ambulans, namun setahun belakangan ini adalah masa terberat.
"Saya sudah setahun lebih, sejak awal Covid-19. Tugasnya antar jemput jenazah, dari rumah sakit, dari rumah, pokoknya bentuknya jenazah saya ambil," kata Muwardi.
Pekerjaannya bertambah berat dalam beberapa pekan terakhir dan Muwardi juga sering lembur hingga tengah malam.
"Setiap hari antar jemput jenazah dari pagi sampai malam. Akhir-akhir ini lumayan banyak, sehari bisa empat sampai lima kali bolak-balik," ungkap Muwardi.
Hal ini, menurut Muwardi disebabkan oleh angka kematian akibat Covid-19 di Tangerang Selatan terus melonjak.
"Melonjak minggu-minggu ini," tegasnya.
Dalam sehari, Muwardi pernah mengantarkan 20 jenazah pasien Covid-19 ke TPU Jombang.
Walau sering merasa lelah, semangatnya selalu muncul karena ia merasa bertanggung jawab atas proses antar-jemput jenazah ini.
Muwardi seringkali terbawa emosi saat bertemu dengan keluarga korban.
"Ya kasihan saja sama keluarga jenazah. Gimana kalau ini terjadi juga sama kita. Saya sudah setahun lebih kan berarti, alhamdulillah belum pernah kena (Covid-19). Jangan sampai kena lah," papar Muwardi.
Pria ini lantas berpesan agar semua masyarakat menaati protokol kesehatan karena virus corona itu benar-benar nyata.
"Covid-19 itu ada. Jadi protokol kesehatan jangan disepelekan. Karena bukan hanya untuk (kesehatan) kita, tapi untuk keluarga, dan semuanya, untuk masyarakat lah," pungkasnya.