Babak Belur Diamuk Corona, Fasilitas Kesehatan di Indonesia Diprediksi Bisa Alami Kolaps dalam 2 - 4 Minggu ke Depan

Jumat, 18 Juni 2021 | 08:23
Tribunnews.com/Gani Kurniawan

Ilustrasi peningkatan kasus corona

GridHITS.id- Kasus corona di Indonesia akhir-akhir ini mengalami peningkatan pesat.

Beberapa daerah di Indonesia saat ini juga berstatus zona merah lantaran banyak kasus corona misalnya saja Kudus dan DKI Jakarta.

Diketahui,kasus baru Covid-19kembali melewati angka 10.000 pasien per hari, setelah empat bulan yang lalu mengalami penurunan kasus yang cukup signifikan.

Kasus Covid-19di Indonesia rata-rata mencapai angka 5.000-6.000 kasus baru per hari pada empat bulan yang lalu.

Namun, hingga Kamis (17/6/2021) data dari Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan, terjadi penambahan 12.624 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr Masdalina Pane memperingatkan jika fasilitas kesehatan di Indonesia bisa kolaps dalam 2-4 minggu ke depan.

Baca Juga: Waspadai Gejala Covid-19 Varian Delta dari India, Kini Sudah Menyebar di Kudus dan DKI Jakarta: 'Lebih Parah dari Virus Corona Biasa'

Hal ini sangat mungkin terjadi jika pemerintah tidak memperketat penanganan Covid-19.

Menurut Pane, menambah kapasitas tempat tidur di rumah sakit bukanlah siasat yang tepat untuk menangani Covid-19.

"Pengawasan di lapangan itu dibutuhkan untuk memantau apakah regulasi kita itu memang dilaksanakan dengan baik itulah tugas teman-teman di Satgas dan TNI Polri agar bisa mengawal penerapan regulasi," kata Pane dikutip dari siaran live BNPB Kamis.

"Jika tak ada containment, tidak ada pengendalian yang tepat dan cepat saya bisa katakan 2 minggu sampai 1 bulan lagi kita sudah akan kolaps," tambahnya lagi.

Pane berharap ada sinergi bersama dari pemerintah dan masyarakat dalam upaya melawan Covid-19 ini.

Baca Juga: Tak Kuasa Menahan Rindu dan Sedih Dengar Tangisan Anaknya yang Positif Covid-19, Zaskia Mecca Nekat Pakai APD Lengkap: '10 Menit Banjir Keringat'

Sebab, pembatasan mobilitas saja tidak akan berpengaruh besar jika masyarakat juga masih mengabaikan protokol kesehatan.

"Yang harus dilakukan adalah containment di hulu jadi bagaimana caranya agar masyarakat itu tetap mematuhi protokol kesehatan tapi tracingnya kuat," ucap Pane lagi.

Pane juga menyoroti tingkat vaksinasi Covid-19 yang dianggap masih rendah.

Baca Juga: Sudah Terlanjur Dimakamkan dengan Protokol Covid-19, Lebih dari 700 Jenazah di Bandung Ternyata Tidak Terpapar Virus Corona, Ratusan Makam Minta Dibongkar Keluarga

Tag

Editor : Rachel Anastasia Agustina

Sumber bnpb