GridHITS.id - Saat ini pandemi corona jauh dari kata selesai.
Wabah ini masih merajalela di dunia, bahkan negara India saat ini sedang mengalami gelombang tsunami corona.
Salah satu cara untuk menangkal virus corona itu adalah dengan meningkatkan kekebalan tubuh lewat vaksinasi.
Saat ini, salah satu vaksin yang punya efektivitas tinggi dalam meningkatkan kekebalan tubuh melawan virus corona adalah vaksin AstraZeneca yang dibuat di Amerika Serikat.
Sayangnya, karena santer dikabarkan menyebabkan pembekuan darah, penggunaan vaksin ini dihentikan di beberapa negara Eropa.
Bahkan, negara jiran Malaysia seolah mengikuti jejak dan langkah negara Eropa itu.
Saat ini, pemerintah Malaysia memutuskan untuk tidak lagi menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca dalam program vaksinasi nasional.
Hal itu ditegaskan oleh Menteri koordinator imunisasi/Menteri Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi Malaysia, Khairy Jamaluddin, mengatakan vaksin Inggris-Swedia akan dikecualikan dari program imunisasi nasional.
Kebijakan itu dijalankan seiring meningkatnya keraguan atas penggunaannya menyusul laporan pembekuan darah pada mereka yang divaksinasi di beberapa negara Eropa.
Ini berarti rencana imunisasi nasional - yang diluncurkan pada akhir Februari dan sekarang berada di fase kedua untuk kelompok berisiko tinggi - hanya akan menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech dan Sinovac buatan China.
Lebih dari 2.000 kasus infeksi harian telah dicatat sejak 15 April, dan jumlah kasus aktif telah naik lagi menjadi lebih dari 25.000 kasus seperti pada hari Selasa (27/4/2021).