GridHITS.id -Jadi salah satu bahan makanan yang ada di banyak masakan Indonesia, inilah dia bahaya makan kecambah jika dikonsumsi seperti ini.
Kecambah tentu sudah tidak asing lagi di mata masyarakat.
Bahan makanan yang akrab dengan sebutan taoge ini begitu dekat dengan masyarakat Indonesia.
Bukan tanpa alasan, kecambah ini sering muncul di hidangan-hidangan nusantara.
Makan rawon atau soto tanpa kecambah tentu akan kurang nikmat rasanya.
Walaupun kecil, kecambah tenyata juga simpan segudang manfaat.
Ahli gizi dari Cleveland Clinic Mira Ilic kecambah penuh dengan kaya akan mineral dan nutrisi penting untuk tubuh.
“Kecambah mengandung vitamin esensial, mineral, serat dan merupakan sumber antioksidan yang hebat,” kata Ilic.
Selain itu, kecambah juga mengandung vitamin B dan mineral seperti fosfor dan magnesium.
Bahaya Mengonsumsi Kecambah
Meskipun bergizi, bahaya makan kecambah juga berisiko membawa penyakit bawaan makanan seperti E. coli dan salmonella.
Biasanya, benih kecambah ditanam dalam kondisi hangat dan lembab yang kondusif untuk pertumbuhan bakteri.
Selain itu, risiko benih kecambah tersebut bersentuhan dengan air yang mengandung kotoran hewan sangat tinggi.
"Saat dipanen dan dikemas untuk dijual, ada kemungkinan penyakit bawaan makanan juga menular, jika orang yang menanganinya tidak mempraktikkan kebersihan tangan yang baik.” tambah Ilic.
Apalagi, banyak orang mengonsumsi kecambah dalam kondisi mentah. Jadi, tidak ada proses memasak untuk membunuh bakteri yang ada di dalamnya.
Cara Mengatasinya
Demi mencegah efek samping, sebaiknya kecambah dikonsumsi dalam kondisi matang.
Namun, memasak kecambah bisa menghilangkan sebagian nutrisinya. Tektrus renyah pun juga hilang saat kecambah dikonsumsi setelah dimasak.
"Anda mungkin kehilangan beberapa vitamin dan mineral saat memasak kecambah tetapi Anda masih mendapatkan sebagian besar nutrisi yang dikandungnya," tambah Ilic.
Agar kecambah aman dikonsumsi, anda bisa mengolahnya dengan cara direbus, kukus, atau dipanggang dalam oven.
Itulah dia tadibahaya makan kecambah dan cara mengatasinya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahaya dan Risiko Konsumsi Kecambah"