Bukan Demam dan Flu Serta Hilangnya Indra Penciuman, Anda Perlu Tahu 3 Gejala Corona Baru B117 yang Lebih Menular dan Mematikan

Kamis, 04 Maret 2021 | 12:55
Ilustrasi Kompas.com

Ilustrasi pasien corona

GridHITS.id - Pandemi corona masih merajalela tidak hanya di tanah air, tapi juga seluruh dunia.

Bahkan, saat ini keberadaan virus itu terus bermutasi hingga semakin bervariasi dan berbahaya.

Celakanya,virus corona varian baru dari Inggrisyang jauh lebih berbahaya sudah masuk ke wilayah Indonesia.

Namanya, virus corona B.1.1.7 yang menjadi virus dominan penyebab corona di Inggris.

Keberadaan virus ini menambah berat beban pemerintah dan tenaga kesehatan.

Sebab, pemerintah lewat tenaga medis dan kesehatan masih berjibaku denganvirus corona varian lama.

Padahal, varian baru ini diketahui lebih berbahaya dan menular daripada varian yang lama.

Baca Juga:Peringatan Buat yang Remehkan Covid-19! Meski Sudah Dinyatakan Sembuh Setahun lalu, Tubuh Pasien 01 Corona yaitu Sita Tyasutami Masih Rasakan Ganasnya Covid-19 : Saya Drop Terus! Seminggu Sakit, Seminggu Sembuh

Tepat setahun setelah kasus Covid-19 pertama kali terdeteksi di Indonesia, kini mutasi virus corona dari Inggris, B.1.1.7 muncul.

Pengumuman ini disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan ( Wamenkes) Dante Saksono dalam acara Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca-pandemi, yang disiarkan langsung di kanal YouTube Kemenristek/Brin, Selasa (2/3/2021).

Ia mengonfirmasi bahwa mutasi virus corona dari Inggris atau B.1.1.7 sudah masuk ke Indonesia. Terdapat dua kasus Covid-19 dengan mutasi virus corona ini.

"Tadi malam saya mendapatkan informasi bahwa dalam tepat satu tahun hari ini kita menemukan mutasi B.1.1.7 UK di Indonesia, ini fresh from the oven baru tadi malam ditemukan dua kasus," kata Dante.

Dante menjelaskan bahwa temuan dua kasus mutasi B117 ditemukan dari hasil pemeriksaan terhadap 462 sampel menggunakan metode pengurutan genom atau Whole Genome Sequence (WGS), yang telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir.

Dilansir dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Wabah (CDC), WGS merupakan prosedur laboratorium yang menentukan urutan basa dalam genom suatu organisme dengan satu proses.

WGS membantu menghubungkan suatu kasus yang diteliti, dengan kasus lainnya sehingga wabah dapat dideteksi dan diselesaikan lebih cepat.

Dante mengatakan, dengan adanya temuan dua kasus yang terkait dengan mutasi B.1.1.7 ini, maka Indonesia akan menghadapi pandemi Covid-19 dengan tingkat kesulitan yang semakin berat.

Gejala Corona B117 Berbeda dengan Corona Biasa

Berbeda dengan corona biasa yang ditandai dengan demam tinggi, flu, atau kehilangan indra penciuman.

Corona jenis baru ini punya gejala berbeda dengan corona sebelumnya.

Seperti diberitakan Kompas.com, 29 Januari 2021, sebuah survei yang dilakukan oleh Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) menemukan gejala yang paling banyak dialami dari mutasi virus corona B.1.1.7.

Baca Juga: Sempat Lewati Masa Kritis dan Sesak Napas, Kondisi Ashanty Pasca Dinyatakan Positif Covid-19 Dibongkar Anang Hermansyah: 'Bunda Ini Lumayan Rumit'

Orang yang terinfeksi Covid-19 dengan mutasi B.1.1.7 lebih merasakan gejala berikut ini dibandingkan varian sebelumnya:

a. Batuk

b. Sakit tenggorokan

c. Kelelahan nyeri otot

Sejumlah ahli menyebut, pergeseran gejala, kemungkinan didorong oleh sifat varian yang lebih menular dan menyebar lebih cepat di tubuh.

Sayangnya, virus coronaB.1.1.7 lebih cepat menular, lebih cepat tingkatkan angka kematian, hingga sangat mungkin kebal vaksin.

Klikdi sini untuk Informasi Lebih lengkapnya

Editor : Saeful Imam

Baca Lainnya