Merinding! Ditemukan Dalam Kondisi Hancur Lebur, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Dinyatakan Tidak Meledak Sebelum Jatuh, KNKT: 'Mesin Masih Hidup'

Kamis, 04 Februari 2021 | 06:00
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tidak pecah di udara sebelum jatuh.

GridHITS.id – Terbongkar, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tidak pecah di udara sebelum jatuh.

Seperti yang kita ketahui, pada awal tahun 2021 terjadi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1/21).

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat dinyatakan hilang kontak sebelum teridentifikasi jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Pesawat tersebut mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru aktif, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Baca Juga: Tragedi Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Menyisakan Duka, Jenazah Yumna Balita Pemilik Jaket Pink Minnie Mouse Dimakamkan Satu Liang Lahat dengan Sang Ibu

Sebelumnya, banyak yang menduga bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 meledak sebelum akhirnya jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Dugaan tersebut muncul lantaran melihat kondisi pesawat dan para penumpang yang hancur dan hanya menyisakan puing-puing.

Siapa sangka, setelah dilakukan penyelidikan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dugaan tersebut ditepis.

Dugaan tersebut ditepis oleh Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, dilansir dari Kompas.com (3/1/21).

Soerjanto Tjahjono mengungkapkan bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tidak pecah di udara sebelum jatuh.

“Jadi ada yang mengatakan bahwa pesawat pecah di atas udara itu tidak benar. Jadi, pesawat secara utuh sampai membentur air, tidak ada pecah di udara,” kata Soerjanto dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Rabu (3/2/21).

Bukan tanpa alasan, pernyataan tersebut dikeluarkan atas dasar-dasar.

Baca Juga: Akhirnya Setelah 14 Hari Pencarian, Jenazah Yumna Balita Pemilik Jaket Pink Minnie Mouse Berhasil Teridentifikasi

Dilihat dari puing pesawat yang tersebar di wilayah sebesar 80 meter dan panjang 110 meter pada kedalaman 16 sampai 23 meter.

Puing-puing yang ditemukan lengkap, mewakili seluruh bagian pesawat dari depan hingga belakang.

Adapun puing-puing tersebut, yaitu instrumen dari ruang kemudi ada beberapa bagian roda pendarat utama, bagian sayap, bagian dari mesin, bagian dari kabin penumpang, dan bagian dari ekor.

“Luas sebaran yang ditemukan pesawat dari depan sampai belakang konsisten dengan bukti bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air,”

Soerjanto juga mengatakan bahwa temuan turbin pesawat juga menunjukkan konsistensi bahwa mesin masih dalam keadaan hidup sebelum membentur permukaan air.

“Ini diindikasikan bahwa turbin-turbinnya rontok semua, itu menandakan bahwa ketika mengalami impact dengan air, mesin itu masih berputar,”

Sekain itu, Soerjanto juga mengungkapkan bahwa temuan awal data automatic dependent surveillance broadcast (ADS-B) juga masih merekam data pesawat saat berada di ketinggian 250 kaki dari permukaan laut.

“Hal ini mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa mesin masih dalam kondisi hidup atau menyala sampai sebelum pesawat membentur air,” pungkas Soerjanto.

Sementara itu, penyebab kecelakaan peswat Sriwijaya Air SJ 182 masih belum diketahui dan masih dilakukan investigasi.

KNKT juga masih mengolah data dari black box flight data recorder serta terus mencari black box berisi cockpit voice recorder.

Baca Juga: Sempat Buat Geger, Pakar Telematika Roy Suryo Akhirnya Ungkap Kebenaran Video Jeritan Wanita Minta Tolong di Tengah Laut yang Disebut-sebut Korban Sriwijaya Air : Bukan Editan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul:

KNKT: Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Pecah di Udara

Editor : Saeful Imam

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya