Tanya Banyak Hal ke Jokowi, Ternyata Ini Alasan Dokter Tanya Riwayat Penyakit Kepada Calon Penerima Vaksin

Rabu, 13 Januari 2021 | 13:30
Freepik

Ilustrasi vaksin virus corona

GridHITS.id - Hari ini, Rabu (13/1/2020) para jajaran nama penting di Indonesia resmi terima vaksin Sinovac.

Program vaksin tersebutdiadakan oleh pemerintahguna memberikan kekebalan tubuh pada masyarakat Indonesia untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Presiden Joko Widodo adalah orang pertama yangmenerima vaksin Sinovac, sekitar pukul 09.40 WIB di Istana Kepresidenan.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Resmi Jadi Penerima Vaksin Covid-19 Pertama, Dokter Ini Sempat Gugup Saat Suntik Vaksin Ke Tubuh Presiden: 'Pertamanya Agak Gemeteran'

Penyuntikan tersebut disusul oleh beberapa nama penting lainnya dari berbagai perwakilan, seperti perwakilan pemerintahan, tenaga kesehatan, buruh, bahkan selebritis.

Berdasarkan keterangan dokter, dilansir dari tayangan live streamingmedcom.id,Vaksin Sinovac berisi virus yang telah mati.

Namun, jangan khawatir, virus mati dalam vaksin ini tidak akan menimbulkan reaksi sakit bagi tubuh.

Virus mati tersebut tetap justru memiliki fungsi untuk tubuh, yaitu membentuk antibodi tersendiri bagi tubuh, serta meningkatkan kekebalan tubuh.

Virus mati dapat memberikan rangsangan sistem imunitas kepada tubuh, sehingga menimbulkan kekebalan bagi tubuh.

Dokter juga mengatakan bahwa ada dua tahap yang harus dijalani oleh penerima suntik vaksin, yaitu 2 kali suntikan.

Suntikan pertama berfungsi untuk menimbulkan kekebalan antibodi, disusul suntik kedua yang dilakukan 14 hari pasca penyuntikan pertama.

Baca Juga: Resmi Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19, Jokowi Sempat Tanyakan Pertanyaan Serius Ini ke Petugas, Ada Apa?

Adapun fungsi suntikan kedua adalah untuk memaksimalkan kerja virus pada suntikan pertama, yaitu sebagai boosterantibodi dari suntikan pertama.

Kedua tahap tersebut tidak boleh dilewatkan oleh penerima vaksin, sebab jika terlewat maka kerja vaksin tidak akan maksimal.

Penyuntikan dilakukan oleh dua tenaga kesehatan dengan perannya masing-masing.

Satu orang tenaga kesehatan bertugas untuk menanyakan riwayat kesehatan penerima vaksin.

Tenaga kesehatan lainnya bertugas untuk menyuntikkan vaksin ke dalam tubuh penerima.

Adapun pertanyaan yang ditanyakan, yaitu salah satunya apakah penerima vaksin pernah terpapar virus Covid-19.

Ternyata pertanyaan tersebut penting ditanyakan karena orang yang sebelumnya pernah terpapar virus Covid-19, sudah memiliki antibodi tersendiri.

Menurut keterangan dokter, orang yang pernah terpapar virus Covid-19 bukanlah menjadi prioritas sebagai penerima vaksin.

Hal itu dikarenakan ketersediaan vaksin Sinovac di Indonesia yang masih sangat terbatas, sehingga vaksin Sinovac diprioritaskan bagi orang-orang yang belum memiliki antibodi sama sekali.

Baca Juga: Resmi Terima Vaksin di Istana Kepresidenan RI, Raffi Ahmad Ungkap Hal Tak Teduga Ini

Jadi, sebenarnya tidak masalah jika orang yang pernah terpapar virus Covid-19 menerima vaksin Sinovac ini.

Sebagai informasi tambahan, dokter juga mengatakan bahwa bagi penerima vaksin yang memiliki riwayat alergi pada makanan tertentu atau lainnya diharapkan ekstra hati-hati.

Hal itu dikarenakan ditakutkan reaksi alergi dapat memengaruhi kinerja vaksin.

Oleh karena itu, bagi yang telah menerima vaksin maupun calon penerima vaksin harus menjaga tubuh semaksimal mungkin setelah disuntikkan vaksin Sinovac ke dalam tubuhnya.

Editor : Cynthia Paramitha Trisnanda

Sumber : YouTube

Baca Lainnya