Tidak Cuma di Inggris, Peneliti Ungkap Mutasi Virus Corona Juga Sudah Terjadi di Indonesia
GridHITS.id -Bak habis terbang tinggi lalu dijatuhkan kembali. Saat ini dunia kembali dibuatketar-ketir lantaran virusSARS-CoV-2 dikabarkan telah bermutasi.
Padahal, beberapa waktu lalu warga dunia sudah optimis akan hadirnya vaksin yang sudah mulai didistribusikan ke berbagai penjuru dunia.
Setelah hampir satu tahun aktivitas kita dibatasi karena virus Covid-19, nampaknya pandemi ini belum menampakkan ujungnya.
Otoritas Kesehatan Inggrisjustru mengumumkan munculnya strain atau varian baru virus corona diyakini dapat menyebar lebih cepat dari sebelumnya.
Virus corona baru ini juga dilaporkanmemicu peningkatan kasus Covid-19 yang sangat tajam di Inggris.
Mengutip dari BBC, Pakar Keadaan Darurat Badan Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan,mengatakanpara ahli telah menemukan ribuan jenis mutasi virus corona penyebab Covid-19.
Bahkan, di Indonesia Tim Peneliti dari Universitas Gadjah Mada pun melaporkan telah menemukan empat mutasi virus Covid-19 di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Pokja Genetik FK-KMK UGM dan tim seperti dikutip dariugm.ac.id, mengidentifikasimunculnya empat isolatdari Yogyakarta dan Jawa Tengah yang ditengarai mengandung mutasi D614G.
Mutasi D614G pada virus SARS-CoV-2 ini diketahui mempunyai daya infeksius 10 kali lebih tinggi dan telah tersebar hampir di seluruh pelosok dunia.
Baca Juga:Kabar Terbaru, Masa Karantina Covid-19 Resmi Diubah Tidak Lagi Menjadi 14 Hari, Ini Penjelasan Ahli
Baca Juga:Yuk Jaga Daya Tahan Tubuh dengan Mengonsumsi 5 Makanan Pendukung Ini Biar Terhindar Covid-19
Dikutip dariKompas.com, virus dengan mutasi D614G awalnya hanya dijumpai sekitar 10%, lalu sampai akhir Maret naik mencapai 67%.
Kemudian, diakhir November 2020, virus dengan mutasi D614G telah mendominasi 90% virus penyebab kasus positif Covid-19 di dunia.
Adanya mutasi virus ini menyebabkan manusia lebih mudah terinfeksi dan virus mampu bertahan lebih lama di tubuh manusia.
Bahkan kini dilaporkan virus corona SARS-CoV-2 dengan mutasi D614G telah mendominasi kasus positif di Indonesia.
Virus dengan mutasi D614G ini awalnya terjadi di benua Eropa, kemudian diikuti di Amerika Utara, Oseania dan Asia.
Dekan FK-KMK, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., PhD., SpOG(K)., menuturkan penemuan awal ditemukannya mutasi virus Covid-19 ini diharapkan akan mendukung upaya pemerintah yang saat ini tengah dalam uji pengembangan vaksin.
“Kita sangat bersyukur ada penemuan awal ini sehingga nantinya bisa berperan dalam pengembangan vaksin maupun obat dan terapi kedepannya. Selain itu, memberikan dampak pada strategi kebijakan kesehatan masyarkat maupun pengelolaan pasien di rumah sakit,” katanya.