GridHITS.id -Permasalahan pengkonsumsian rokok selalu menimbulkan pro dan kontra.
Memiliki banyak sekali dampak negatif bagi tubuh tidak menghentikan puluhan juta konsumen rokok di Indonesia untuk tetap merokok.
Dalam laporan Southeast Asia Tobacco Allieance (SEATCA) yang diberi judul "The Tobacco Control Atlas, Asean Region" menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok aktif terbanyak seluruh Asia Tenggara, dengan jumlah 65,19 juta orang.
Selain memiliki dampak yang kurang baik untuk kesehatan tubuh, ada dampak lain yang dapat ditimbulkan dari merokok dan sering diabaikan oleh perokok.
Yaitu adalah sampah puntung rokok.
Baca Juga: Membantu Menurunkan Berat Badan, Inilah 6 Rekomendasi Cara Tidur untuk Orang yang Sedang Diet
Banyak perokok yang mengira sampah puntung berbentuk sangat kecil dan dianggap tidak mengotori lingkungan dan tidak sebanding dengan sampah besar lainnya.
Dalam konferensi pers bersama National Geographic Indonesia yang bertajuk #BerbagiCerita-Kolaborasi Membangun Kesadaran dalam Penanganan Sampah Puntung menegaskan pemahaman puntung bukan sampah adalah salah.
Banyak bahaya yang bisa terjadi hanya karena sampah puntung rokok yang berukuran kecil.
Belum lagi beberapa puntung rokok mengandung plastik pada filternya.
Dalam materi presentasi Kepala Sub Direktorat Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK, Ujang Solihin Sidik mengatakan data dari Study Ocean Conservancy Beach Cleanup 2018 mmenunjukan sampah puntung rokok menepati angka tertinggi.
"Ada riset, dibanding sedotan plastik, filter rokok lebih berbahaya dan sampah paling banyak di temukan di laut itu studi 2018, melebihi sampah-sampah yang lain," kata Ujang Solihin Sidik besama National Geographic Indonesia dalam konferensi pers virtual, Sabtu (28/11/2020).
Senada dengan Ujang Solihin, CEO and Founder at Waste4Change, M. Bijaksana Junerosano mengemukakan data soal bahaya sampah puntung rokok.
Dalam penjelasannya, ternyata sampah puntung rokok dalam jumlah potongan jauh lebih banyak karena tersebar di manapun, bisa terbawa air, tertiup angin karena ringan,
"Perhatian kita kurang dengan isu puntung rokok ini karena dia tidak begitu kelihatan, karena kecil-kecil."
Baca Juga: Jelang Pernikahan dengan Ibnu Jamil, Ririn Ekawati Mendadak Bagikan Kabar Duka
"Ternyata kalau dilihat dari data statistiknya, justu paling banyak dalam konteks pieces bukan dalam bentuk volume."
"Mungkin dalam bentuk volume atau berat dia kalah. Tapi dalam bentuk pieces, itu dia ternyata mayoritas," jelas Bijaksana Junerosano.
Lebih mengerikan lagi, sampah puntung rokok pada bagian filternya memiliki waktu lama untuk degradasi.
Senada dengan Ujang Solihin, CEO and Founder at Waste4Change, M. Bijaksana Junerosano mengemukakan data soal bahaya sampah puntung rokok.
Dalam penjelasannya, ternyata sampah puntung rokok dalam jumlah potongan jauh lebih banyak karena tersebar di manapun, bisa terbawa air, tertiup angin karena ringan,
"Perhatian kita kurang dengan isu puntung rokok ini karena dia tidak begitu kelihatan, karena kecil-kecil."
"Ternyata kalau dilihat dari data statistiknya, justu paling banyak dalam konteks pieces bukan dalam bentuk volume."
"Mungkin dalam bentuk volume atau berat dia kalah. Tapi dalam bentuk pieces, itu dia ternyata mayoritas," jelas Bijaksana Junerosano.
Baca Juga: Jenis Sampah Paling Banyak di Bumi, 60 Juta Diantaranya Puntung Rokok
Lebih mengerikan lagi, sampah puntung rokok pada bagian filternya memiliki waktu lama untuk degradasi.
"2.5 sampai 13 tahun, 77 persen responden gampang untuk nyampah karena dia kecil tadi," imbuhnya.
Meski semua bagian dari rokok adalah sumber daya alam, mulai dari tembakau, kertasnya, dan filternya, bukan berarti tidak bisa menjadi sampah.
Setelah dikonsumsi, ada sampahnya yaitu puntung rokok dan berakhir di lingkungan.
Jadi, usai merokok, pastikan puntung rokok tetap disimpan sampai menemukan tempat pembuangan sampah, ya.
Artikel ini pernah ditulis di Grid.ID dengan judulPuntung Rokok Ternyata Kecil-Kecil Bisa Jadi Malapetaka!