Sama-sama Bikin Hari Jadi Berantakan, Ini Perbedaan Sakit Kepala dan Migrain
GridHITS.id -Sering kali seseorang mengeluh sakit kepala yang tak tertahankan.
Apalagi migrain yang dampaknya bisa membuat kegiatan sehari-hari jadi berantakan karena tubuh ikut lemas.
Banyak yang menduga sakit kepala dan migrain terjadi pada salah satu sisi kepala saja.
Sebaliknya, sakit kepala biasa terjadi hampir di seuruh area kepala. Faktanya, migrain bisa juga terjadi lebih dari di satu sisi kepala saja.
Baca Juga: Hanya Butuh Hitungan Menit, Sakit Kepala Bisa Sembuh Tanpa Harus Repot-repot Minum Obat
Baca Juga: Harus Waspada! Perhatikan Gejala hingga Tanda-tanda Penyakit Stroke Ini Sebelum Mengancam Jiwa
Sakit kepala
Menghimpun data Penn Medicine, ada beberapa tipe sakit kepala yang biasa terjadi berdasarkan penyebabnya. Berikut jenis-jenis sakit kepala:
- Sakit kepala akibat tegang (tension headache)
Nyeri akibat sakit kepala tegang cenderung menyebar ke kedua sisi kepala.
Biasanya, rasa nyeri yang timbul dimulai dari belakang dan merambat ke depan kepala.
Jenis sakit kepala ini paling umum terjadi karena kelelahan mata, stres, dan kelaparan.
- Sakit kepala sinus
Sakit kepala ini sering menyerang saat kita sedang sakit atau merasa sesak.
Hal ini terjadi karena pembengkakan di saluran sinus, yang menyebabkan nyeri di belakang pipi, hidung, dan mata.
Rasa sakitnya sering kali membutuk saat kita bangun pagi hari dan saat kita membungkuk ke depan.
Baca Juga: Ketahui 14 Tanda-tanda Kehamilan Muda yang Tak Diduga, di Antaranya Sembelit dan Sakit Kepala
- Sakit kepala cluster
Sakit kepala ini biasanya sangat menyakitkan dan terjadi dalam "cluster", artinya sakit kepala ini bisa terjadi setiap hari di waktu yang sama.
Kondisi ini terjadi karena pelepasan serotonin dan histamin yang memicu pelebaran pembuluh darah otak.
Migrain
Migrain adalah penyakit neurologis yang melibatkan jalur saraf dan bahan kimia.
Selain sakit kepala yang parah, penderita migrain juga bisa mengalami gejala berikut:
- Mual
- Peningkatan kepekaan terhadap cahaya, suara, atau bau
- Kelelahan yang ekstrim.
Episode migrain dapat terjadi dalam empat fase berbeda, meskipun tidak semua orang mengalami setiap fase. Berikut fase yang bisa terjadi pada penderita migrain:
1. Fase prodrom
Kadang-kadang disebut fase pra-sakit kepala, tahap ini menimbulkan gejala tanpa rasa sakit yang terjadi beberapa jam atau hari sebelum migrain datang. Gejala bisa berupa perubahan suasana hati, mengidam makanan, dan leher kaku.
2. Fase aura
Fase aura mengacu pada gangguan sensorik yang terjadi sebelum atau selama migrain. Fase ini dapat memengaruhi penglihatan, sentuhan, atau ucapan seseorang. Namun, tidak semua orang yang menderita migrain mengalami fase aura.
3. Fase sakit kepala
Fase ini merupakan tahap di mana rasa sakit menyerang, baik ringan hingga melemahkan. Aktivitas fisik dan paparan cahaya, suara, dan bau dapat memperburuk rasa sakit. Namun, beberapa orang dapat mengalami migrain tanpa merasakan sakit kepala.
4. Fase postdromal
Fase ini merupakan tahap di mana rasa sakit mereda. Dalam fase ini, penderita migrain bisa merasa lelah, bingung atau umumnya tidak enak badan selama fase ini. Migrain biasanya dipicu oleh beberapa faktor seperti kecemasan emosional, penggunaan kontrasepsi, alkohol, perubahan hormonal, dan menopause.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul:Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Migrain dan Sakit Kepala