Simak 5 Fakta Terbaru Tentang Corona yang Harus Diketahui, Gejala Aneh Penderita Covid-19 hingga Anggap Saja Semua Orang OTG
GridHITS.id -Lihat fakta-fakta terbaru tentang corona berdasarkan informasi resmi dan akurat.
Salah satunya adalah tentang gejala virus corona terbaru yang harus Anda ketahui.
Juga agar terhindar dari virus corona, sebaiknyatiap orang menganggap semua yang ditemuinya adalah OTG (Orang Tanpa Gejala) hingga selalu menjaga kebersihan dan menggunakan masker.
Berikut fakta-fakta terbaru virus corona:
1. Gejala Corona Terbaru adalah Pembekuan Darah dan Stroke
Salah satu gejala corona terbaru yang terkadang mematikan berkaitan dengan pembekuan darah yang tidak normal.
Ahli radiologi intervensi Yale Medicine yang berspesialisasi dalam prosedur jantung yang dipandu gambar, Hamid Mojibian, MD memberikan penjelasannya.
Dia mengatakan, otopsi pasien Covid-19 menunjukkan mikroemboli (gumpalan kecil) di berbagai organ yang menjelaskan beberapa disfungsi organ pada pasien.
"Pasien Covid-19 memiliki risiko lebih tinggi untuk membentuk gumpalan darah arteri yang bisa sangat berbahaya," kata dia.
Namun, tingkat berbahayanya bergantung pada di mana gumpalan terbentuk atau bermigrasi.
"Semua organ dalam tubuh kita bergantung pada darah yang dibawa melalui sistem arteri untuk berfungsi dengan benar. Setiap gangguan suplai darah dapat mengakibatkan konsekuensi yang parah," tambah Mojibian.
Ada sejumlah laporan pembekuan terjadi di aorta, arteri ginjal (menyebabkan infark ginjal), dan tungkai (menyebabkan kaki hitam dan gangren).
Namun, yang paling merusak adalah gumpalan di pembuluh darah otak yang dapat menyebabkan stroke, bahkan pada orang yang lebih muda.
Baca Juga:Ingin Wajah Cerah dan Awet Muda Tanpa Skincare? Kunyit Jurus Jitunya! Begini Cara Mudah Membuatnya
2. Klaster Corona Terbesar adalah Hiburan Malam, Hotel, dan Pernikahan
Ada beberapa klaster baru penyebaran wabah corona, utamanya di daerah Jakarta.
Hal ini ditegaskan olehKetua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan setidaknya ada tujuh klaster baru penyebaran Covid-19 di Jakarta sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi 4 Juni hingga 12 September 2020.
Data ini diambil dariTim Satgas dari data Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Klaster terbaru itu antara lainhotel, pesantren, dan hiburan malam," ungkapnya dialog Covid Dalam Angka di Youtube BNPB, Rabu (23/9).
Ada juga klaster pernikahan yang menyumbang25 orang terinfeksi.Meskikecil, tapi ini berpotensi jadi tempat penularan, sehingga harus diperketat.
Selain klaster baru,Dewi juga mengatakan, sampai saat ini masih ada tiga klaster besar di DKI, yakni rumah sakit, komunitas, dan perkantoran.
3. Anggap Semua Orang yang Ketemu itu OTG (Orang Tanpa Gejala)
Dilansir GridHITS.id dari Covid19.go.id,Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19 Dr. Dewi Nur Aisyah mengatakan ada cara agar masyarakat selalu waspada.
Untuk mengantisipasi agar wabah corona virus ini tidak semakin meluas Dewi mengajak seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.
Selalu pakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan.
Mematuhi protokol kesehatan pun terus disosialisasikan oleh pemerintah.
Selain patuh protokol kesehatan Dewi memberi saran untuk menganggap orang lain adalah pasien positif COVID-19 tanpa gejala atau OTG.
"Anggap saja semua orang itu OTG, orang tanpa gejala, sehingga kita lebih waspada," kata Dewi usai memaparkan data terbarunya.
Baca Juga:Campur Kunyit dengan Bahan Alami Berikut, Ampuh Atasi Jerawat dengan Cepat!
4. Kemampuan Testing Spesimen Capai 40 ribu per hari
Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, Pada bulan September 2020, pencapaian testing spesimen Covid-19 mengalami peningkatan dibanding Agustus lalu.
Per harinya testing spesimen pada September ini sudah mencapai 40 ribu secara nasional.
Data 22 September 2020 saja, spesimen yang selesai diperiksa sebanyak 43.896 spesimen yang dilakukan 343 laboratorium di berbagai daerah.
Meski demikian, secara per daerah, belum semuanya mencapai standar World Health Organization (WHO) sebesar 1/1000 dari jumlah penduduk per minggu.
Satgas Penanganan Covid-19 saat ini terus mendorong daerah-daerah tersebut.
Terutama provinsi-provinsi prioritas penyumbang terbanyak pasien Covid-19.
"Beberapa daerah di Indonesia, seperti DKI dan daerah-daerah lainnya sudah melebih standar WHO. Kami selalu mendorong daerah lainnya untuk meningkatkan testing-nya, seluruh kebutuhan testing akan dipenuhi Satgas," ungkapnya saat menjawab pertanyaan wartawan dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Selasa (22/9/2020).
Baca Juga:Sempat Masuk ICU, Ratu Dangdut Elvy Sukaesih Dinyatakan Positif Covid-19! Begini Kondisinya Sekarang
5. Tingkat Kesembuhan Naik
Dalam seminggu terakhir, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 secara nasional mengalami peningkatan sebesar 35,8% dibandingkan pekan sebelumnya.
Kondisi per 22 September jumlah kumulatif pasien sembuh mencapai 184.298 kasus atau 72,9%.
Berdasarkan analisa mingguan per 20 September, urutan 5 teratas per provinsi, kasus sembuh DKI Jakarta naik 1.540 (5.995 -> 7.495), Jawa Barat naik 1.093 (1.130 -> 2.223), Jawa Tengah naik 845 (1.060 -> 1.905), Aceh naik 730 (70 -> 800) dan Kepulauan Riau naik 247 (166 -> 413).
Dilihat secara persentase kesembuhan tertinggi pada 5 provinsi teratas di antaranya Maluku Utara (89,71%), Gorontalo (87,19%), Kalimantan Utara (86,09%), Kep. Bangka Belitung (84,89%) dan Kalimantan Selatan (83,51%).
"Kami mengapresiasi kepala daerah yang berhasil menurunkan kasus positif, tetapi janganlah berpuas diri dan terus monitoring terhadap protokol kesehatan masyarakat, dijaga jangan sampai kendur, agar kasus positif Covid-19 terus ditekan," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Selasa (22/9/2020).