Angka Kasus Covid-19 di Tanah Air Kian Bertambah, Kemenkes Minta Masyarakat Tenang: Kita Tidak Perlu Takut Positif

Rabu, 02 September 2020 | 14:30
freepik

Angka Kasus Covid-19 di Tanah Air Kian Bertambah, Kemenkes Minta Masyarakat Tenang: Kita Tidak Perlu Takut Positif

AngkaKasus Covid-19 di Tanah Air Kian Bertambah, Kemenkes Minta Masyarakat Tenang: Kita Tidak Perlu Takut Positif

GridHITS.id -Kemenkes minta masyarakat tenang dan tidak perlu takut posistif virus corona saat angka kasus Covid-19 di Tanah Air kian bertambah.

Ya, nampaknya angka kasus Covid-19 di Tanah Air kian bertambah terus setiap harinya dan membuat masyarakat tidak tenang.

Berdasarkan data dari covid19.go.id, Selasa (1/9/2020), jumlah kasus Covid-19 ditanah air bertambah 2.775 kasus sehingga total menjadi 177.571 kasus.

Baca Juga: Kemunculan Vaksin Virus Corona Buat Masyarakat Bernafas Lega, Juru Bicara Sebut Vaksin Covid-19 Bukan Untuk Imunisasi: Ini Beda

Baca Juga: Keputusan Bioskop Dibuka Saat Kasus Positif Covid-19 Kian Meningkat, Anies Baswedan: di Korea Selatan Bioskop Tidak Tutup

Dimana sebanyak 128.057 pasien telah dinyatakan sembuh, dan 7.505 pasien dinyatakan meninggal.

Pexels.com/ cottonbro
Pexels.com/ cottonbro

Angka Kasus Covid-19 di Tanah Air Kian Bertambah, Kemenkes Minta Masyarakat Tenang: Kita Tidak Perlu Takut Positif

Ada banyak faktor yang menyebabkan kasus positif ini semakin meluas, salah satunya takut akan stigma positif Covid-19.

Alhasil banyak orang yang diduga mengalami gejala Covid-19 justru tidak melapor atau berobat, dan justru memicu penyebaran virus semakin luas.

Padahal menurut Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) Abdul Kadir, masyarakat seharusnya tak perlu terlalu takut dengan stigma positif Covid-19.

Sebab, kata dia, yang dinyatakan positif belum tentu sakit.

"Stigma positif itu memang sebaiknya kita tidak perlu terlalu takut dengan positif karena positif pun belum tentu kita sakit," kata Abdul dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (1/9/2020).

Abdul justru meminta masyarakat menghilangkan stigma positif dan negatif Covid-19 dan menggantinya dengan sakit dan tidak sakit.

Baca Juga: Akhirnya Berani Jujur Soal Uang Negara, Sri Mulyani Singgung Menteri Baru Tidak Pengalaman dan Keluhkan Anggaran Covid-16

Baca Juga:Kemunculan Vaksin Virus Corona Buat Masyarakat Bernafas Lega, Juru Bicara Sebut Vaksin Covid-19 Bukan Untuk Imunisasi: Ini Beda

Menurut dia, banyak di antara pasien positif tertular virus corona yang tak menunjukkan gejala sakit.

"Artinya, maksud saya jangan sampai yang positif itu nanti merasa bahwa dia ini dalam kondisi yang sakit," ujar Abdul.

Abdul pun menyebutkan bahwa pemerintah fokus mengobati pasien yang benar-benar sakit.

Sebagaimana bunyi Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit adalah yang sakitnya sedang sampai berat.

Sementara, mereka yang dinyatakan positif tapi tak bergejala, cukup untuk tinggal di rumah dan isolasi mandiri, serta memperbaiki gizi agar sehat kembali.

Oleh karenanya, lanjut Abdul, saat ini pemerintah tak cemas dengan pelayanan dan tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit Covid-19.

Baca Juga:Akhirnya Berani Jujur Soal Uang Negara, Sri Mulyani Singgung Menteri Baru Tidak Pengalaman dan Keluhkan Anggaran Covid-16

Baca Juga: WHO Beri Peringatan Keras Soal Covid-19, Minta Masyarakat Waspada Karena Vaksin Mustahil Ada Sebelum Akhir 2021

"Itulah yang menyebabkan sampai sekarang ini rumah sakit kita sih tenang-tenang saja tidak seperti pada tahap-tahap awal," ujar Abdul.

"Tahap awal itu semua yang positif masuk rumah sakit, penuh rumah sakit. Maka apa yang terjadi? Tentunya pelayanan kita pada yang sakit tambah berkurang," tuturnya.

Artikel ini sudah pernah tayang di GridHealth dengan judul: Penyebaran Virus Corona Makin Meluas, Kemenkes; Masyarakat Tak Perlu Takut Positif Covid-19

Editor : Safira Dita

Sumber : Gridhealth

Baca Lainnya