Ramai Soal Suhu Malam Akhir- Akhir Ini Lebih Dingin dari Biasanya, Ternyata Ini yang Sedang Terjadi di Tanah Air

Sabtu, 01 Agustus 2020 | 13:59
Freepik.com

Ramai Soal Suhu Malam Akhir- Akhir Ini Lebih Dingin dari Biasanya, Ternyata Ini yang Sedang Terjadi di Tanah Air

Ramai Soal Suhu Malam Akhir- Akhir Ini Lebih Dingin dari Biasanya, Ternyata Ini yang Sedang Terjadi di Tanah Air

GridHITS.id - Ternyata ini yang sedang terjadi di Tanah Air setelah ramai soal suhu malam akhir-akhir ini lebih dingin dari biasanya.

Ya, baru-baru ini media sosial tengah ramai dengan topik perihal suhu dingin di sejumlah daerah yang utamanya terasa di pagi hari.

Terlebih, suhu dingin tersebut semakin kentara pasca-munculnya embun es di Dataran Tinggi Dieng dan jadi perbincangan.

KOMPAS.com/Dok Pokdarwis Dieng Kulon
KOMPAS.com/Dok Pokdarwis Dieng Kulon

Ramai Soal Suhu Malam Akhir- Akhir Ini Lebih Dingin dari Biasanya, Ternyata Ini yang Sedang Terjadi di Tanah Air

Sejumlah warganet pun mengungkapkan fenomena suhu dingin di sejumlah wilayah tersebut.

Kendati demikian, fenomena suhu udara dingin merupakan kondisi alamiah yang biasa terjadi hampir setiap tahun.

Lantas sampai kapan fenomena suhu dingin tersebut akan berlangsung?

Baca Juga: Ramai Kabar Virus Corona Menular Lewat Udara, 3 Hal Ini Ternyata Bisa Bawa Covid-19 Walau Berdiam di Rumah Saja

Baca Juga: Waspada Virus Corona Menular Lewat Udara, 7 Gejala Langka Ini Akan Mulai Muncul Saat Terkena Virus Covid-19

Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Indra Gustari menjelaskan, daerah yang mengalami suhu lebih dingin saat ini adalah daerah-daerah yang sudah memasuki musim kemarau.

Sebagian besar daerah tersebut berada di bagian selatan wilayah Indonesia, seperti: Sumatera bagian selatan Jawa Bali Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, serta Sebagian Papua.

"Suhu dingin tersebut berkaitan dengan musim kemarau, yang kurang awan dan hujan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/7/2020).

Penyebab munculnya suhu dingin Lebih lanjut, Indra mengatakan pada periode musim kemarau di wilayah Indonesia bagian selatan tersebut sedang persisten embusan Angin Monsun Australia, yang membawa massa udara kering dan dingin.

Dampak yang dirasakan, imbuhnya yakni udara akan terasa panas di siang hari. "Akan tetapi sangat dingin di malam hari," kata dia.

Penyebabnya yakni, karena air yang tersimpan di bawah permukaan tanah sedikit, pemanasan, dan penguapan maksimum yang terjadi pada siang hari.

Selain itu, awan yang sedikit atau langit yang cerah menyebabkan radiasi balik gelombang panjang pada malam hari semakin kuat dan lebih banyak dilepas langsung ke atmosfer level lebih tinggi.

Baca Juga: Gedung Bioskop Dibuka Saat WHO Akui Virus Corona Menyebar Melalui Udara, Pakar Epidemiologi: Ditunda Dulu Saja

Baca Juga: WHO Sudah Mengakui Kebenarannya, Begini Akhir Perdebatan Penularan Virus Corona Melalui Udara

Sehingga, lanjutnya, permukaan tanah dan atmosfer bagian bawah lebih cepat mendingin, bahkan mencapai di bawah titik beku air.

Akhir musim kemarau Fenomena suhu dingin tersebut diprediksi akan berlangsung hingga akhir musim kemarau yakni akhir September hingga awal Oktober 2020 untuk di Pulau Jawa.

Sedangkan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa terjadi hingga November, karena di NTB dan NTT datangnya musim hujan lebih akhir daripada daerah lainnya.

Sementara itu, Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko menambahkan, dari pemantauan perkembangan musim kemarau yang dilakukan hingga 20 Juli 2020

Dasarian kedua Juli ini diketahui dari 342 daerah ZOM (Zona Musim) di Indonesia sebanyak 69 persen ZOM telah memasuki musim kemarau, seiring dominasinya sirkulasi angin Monsun Australia yang bersifat kering yang bertiup dari arah Timur-Tenggara.

Daerah-daerah yang telah memasuki musim kemarau antara lain:

Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Barat

Bali

Jawa Timur

Sebagian besar Jawa Tengah

Sebagian besar Jawa Barat

Pesisir utara Banten

DKI Jakarta

Sumatera Selatan bagian timur

Jambi bagian timur

Sebagian besar Riau

Sebagian besar Sumatera Utara

Pesisir timur Aceh

Baca Juga: Masker dan Cuci Tangan Tak Cukup Tangkal Virus Corona, Pakar Ahli Bagikan Cara Efektif Cegah Penyebaran Covid-19 Lewat Udara

Baca Juga: Tak Hanya Menyebar Lewat Udara Gugus Tugas Sebut Covid-19 Bisa Menyerang Di Tempat-tempat Ini

Kalimantan Tengah bagian selatan

Kalimantan Timur bagian timur

Kalimantan Selatan bagian utara

Sulawesi Barat bagian selatan

Pesisir selatan Sulawesi Selatan

Sulawesi Utara bagian utara

Maluku bagian barat

Papua Barat bagian timur

Papua bagian utara dan selatan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Ramai soal Suhu Dingin di Sejumlah Daerah, Kapan Akan Berakhir?

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber Kompas.com