Berawal dari Rapid Test, 25 Dokter dan PPDS di Solo Positif Covid-19 Setelah Pesta Wisuda

Selasa, 14 Juli 2020 | 12:58
Wikipedia

Rumah Sakit UNS di Solo. 25 dokter Peserta Program Dokter Spesialis (PPDS) harus dikarantina karena terinfeksi positif Covid-19.

GridHITS.id -Kabar buruk datang dari Kota Solo, Jawa Tengah.

Sebelumnya, Kota Solo menetapkan Kondisi Luar Biasa (KLB) pertama dan membatasi aturan pertama di Indonesia setelah Indonesia terinfeksi Covid-19.

Sebanyak 25 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDP) dan dokter residen yang bertugas di RSUD Dr Moewardi dinyatakan positif Covid-19.

25 mahasiswa dan dokter tersebut positif Covid-19 setelah 80 lainnya ditest swab.

Baca Juga: Kabar Duka, 25 Dokter Residen dan PPDS di Kota Solo Dinyatakan Positif Covid-19

Para mahasiswa PPDS Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini jadi sorotan publik setelah beritanya ramai di berbagai media pemberitaan.

Bahkan, hal tersebut secara langsung sudah dikonfirmasi oleh pihak RSUD Dr Moewardi Solo.

Mereka merupakan mahasiswa pendidikan spesialis paru di RSUD Dr Moewardi Solo.

Akan tetapi, puluhan dokter tersebut dinyatakan positif bukan berasal dari pasien yang ia tangani.

Lalu dari siapa?

Tribun Jateng/YAYAN ISRO

RSUD Moewardi Kota Solo catatkan 25 dokter dan mahasiswanya positif Covid-19

Para tenaga medis yang diketahui merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta itu sebagian besar orang tanpa gejala (OTG) dan telah menjalani karantina.

Menurut Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNS Solo Revianto mengemukakan, penemuan puluhan mahasiswa itu bermula dari satu mahasiswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Mahasiswa itu sedang menempuh pendidikan spesialis paru di RSUD Dr Moewardi.

Berdasarkan temuan tersebut, pihak universitas melakukan tracing terhadap mahasiswa PPDS yang juga menempuh pendidikan di rumah sakit itu.

Baca Juga: Ada 'Bukti Kuat' yang Menyatakan Bahwa Wanita Hamil yang Terinfeksi Covid-19 Bisa Menularkan ke Bayinya yang Baru Lahir, Ini Penelitiannya

"Ada 80 mahasiswa yang kita tracing. Mereka kita lakukan pemeriksaan swab. Hasilnya ada 25 mahasiswa yang dinyatakan positif," tutur Revianto.

Dari 25 orang mahasiswa tersebut, sebagian besar dikategorikan sebagai orang tanpa gejala (OTG).

"Kondisi mahasiswa semuanya baik. Hampir semua tanpa gejala. Hanya ada satu dua yang gejala ringan," tutur Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 UNS Solo Tonang Dwi Ardyanto.

Kini mereka diisolasi di RS UNS.

Instagram/@ganjar_pranowo

Ganjar Pranowo akui lepas kontrol

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan dugaan penularan Covid-19 dari para tenaga medis itu disebabkan ada seorang mahasiswa yang mengadakan pesta kecil usai wisuda.

"Indikasi-indikasinya kemarin ada yang habis wisudaan kemudian berkumpul bareng teman-temannya. Sedikit ada pesta kecil. Nah yang begini ini kadang kita lepas kontrol," ungkap Ganjar kepada wartawan, Senin (13/7/2020).

Untuk itu, kata dia, upaya tracing riwayat kontak penderita dari temuan kasus tersebut terus dilakukan. Selain itu, RSUD dr Moewardi Solo juga telah melakukan pembatasan kunjungan atau pembesuk pasien.

Baca Juga: Kecurangan PPDB Daerah Ini Tuai Kisruh, Kepala Sekolah Diminta Lakukan Ini hingga Gubernur Ganjar Pranowo Ikut Beri Penegasan

"RSUD Moewardi sudah dilakukan tindakan tracing, lalu isolasi juga sudah dilakukan. Pembatasan dilakukan sehingga tidak semua orang boleh berkunjung dengan leluasa. Yang mau menjenguk pasien jadwalnya ditata ulang dan tracingnya kita minta lakukan lebih masif lagi agar kita bisa tahu darimana penularannya," jelasnya.

Sejak puluhan mahasiswa dan dokternyat dinyatakan positif Covid-19, RSUD Moewardi Solo lantas membatasi kunjungan pasien.

"Pembatasan dilakukan sehingga tidak semua orang boleh berkunjung dengan leluasa. Yang mau menjenguk pasien jadwalnya ditata ulang dan tracingnya kita minta lakukan lebih masif lagi agar kita bisa tahu dari mana penularannya," tutur Ganjar.

Artikel ini pernah Kompas.com dengan judul Pesta Wisuda Berujung 25 Orang Positif Corona...

Editor : Cynthia Paramitha Trisnanda

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya