Kabar Gembira Untuk Pelajar di Bulan Ini hingga Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh Akan Permanen, Dr Reisa Minta Untuk Perhatikan Hal Ini

Minggu, 05 Juli 2020 | 10:30
Instagram/reisabrotoasmoro

Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh Akan Permanen, Dr Reisa Minta Untuk Perhatikan Hal Ini

Kabar Gembira Untuk Pelajar di Bulan Ini hingga Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh Akan Permanen, Dr Reisa Minta Untuk Perhatikan Hal Ini

GridHITS.id -Dr Reisa minta untuk perhatikan hal ini di tengah kebar pembelajaran jarak jauh akan permanen.

Ya, baru-baru ini kabar sistem pembelajaran jarak jauh yang akan dibuat permanen memang disebutkan oleh Mendikbud.

Sebagaimana diketahui bersama jika siswa di DKI Jakarta maupun di seluruh wilayah Indonesia memang dihimbau untuk belajar dari rumah hingga saat ini.

Hal tersebut sebagai tindak lanjut wabah corona yang hingga kini menyerang masyarakat di Tanah Air.

Kompas.com

Ilustrasi Pelajar Indonesia

Namun, Dinas Pendidikan DKI Jakarta justru memberikan kabar gembira di tengah pandemi ini yang berencana memberlakukan kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Dimulainya kegiatan belajar di sekolah bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021, yakni pada 13 Juli 2020 nanti.

Namun, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, metode pembelajaran jarak jauh nantinya bisa diterapkan permanen seusai pandemi Covid-19.

Menurut analisis Kemendikbud, pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar akan menjadi hal yang mendasar.

"Pembelajaran jarak jauh, ini akan menjadi permanen. Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model.

Baca Juga: Bulan Ini Jadi Kabar Gembira Untuk Seluruh Pelajar di Indonesia di Tengah Pandemi Corona, Mendikbud: Pembelajaran Jarak Jauh Akan Permanen

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Seluruh Pelajar di Tengah Pandemi Corona, Dinas Pendidikan DKI Jakarta Akan Berlakukan Ini Mulai Pertengahan Bulan Juli Nanti

Adaptasi teknologi itu pasti tidak akan kembali lagi," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Kamis (2/7/2020).

Dia mengatakan, pemanfaatan teknologi ini akan memberikan kesempatan bagi sekolah melakukan berbagai macam modeling kegiatan belajar.

"Kesempatan kita untuk melakukan berbagai macam efisiensi dan teknologi dengan software dengan aplikasi dan memberikan kesempatan bagi guru-guru dan kepala sekolah

dan murid-murid untuk melakukan berbagai macam hybrid model atau school learning management system itu potensinya sangat besar," tuturnya.

Menurut Nadiem, hal ini terbukti dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19 yang menilaipara guru dan orangtua akhirnya mencoba beradaptasi dan bereksperimen.

"Walau sekarang kita semua kesulitan beradaptasi dalam PLJ, tapi belum pernah dalam sejarah Indonesia kita melihat jumlah guru dan kepala sekolah yang bereksperimen dan orangtua juga bereksperimen beradaptasi dengan teknologi," ucapnya.

"Jadi ini merupakan sebuah tantangan dan ke depan akan menjadi suatu kesempatan untuk kita," kata Nadiem.

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru Sudah di Depan Mata, Anies Baswedan Kaget Bukan Kepalang Buka Data Pasien Covid-19 di DKI Jakarta yang Didominasi Pelajar

Baca Juga: Cegah Penularan Virus Corona Pada Pelajar, Pemprov DKI Jakarta Putuskan Tunda Ujian Nasional

Sedangkan Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro buka suara terkait hal ini.

Dr Reisa mengatakan, menjelang tahun ajaran baru 2020-2021, sebagian besar anak-anak Indonesia akan menerapkan pembelajaran jarak jauh akibat wabah Covid-19.

"Keselamatan dan kesehatan anak-anak adalah yang paling utama," kata Reisa dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (4/7/2020).

Untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh, Dr Reisa minta masyarakat perhatikan 7 hal ini agar proses belajar dan mengajar berjalan dengan baik.

Pertama, bagi guru dan murid harus memahami cara pengoperasian alat-alat teknologi yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh.

Kedua, para guru dapat membagi kelas menjadi kelompok belajar yang kecil dan melakukan diskusi kerja kelompok sehingga proses belajar akan lebih efektif.

Ketiga, guru dan murid sepakat mengerjakan tugas kelompok dan menciptakan tantangan atau lomba yang memerlukan kolaborasi.

"Keempat, alokasikan waktu untuk murid-murid yang tertinggal atau kurang memahami sesi pembelajaran.

Pastikan semua murid sudah hampir sama pemahaman terhadap subjek yang diajarkan," ujarnya.

Kemudian, menurut Reisa, poin kelima, para guru harus fokus pada subjek pembelajaran agar dapat membantu kemampuan para murid untuk sukses dalam mata pelajaran.

Keenam, apabila cara mengajar belum maksimal, para guru dapat memodifikasi cara mengajar agar lebih mudah dipahami para murid.

"Begitu juga dengan murid, bagaimana mengikuti pembelajaran dengan baik meski online," ucapnya.

Terakhir, menurut Reisa, para guru harus dapat membuat suasana belajar dan mengajar di sesi online menyenangkan bagi para murid.

"Cara membuat sesi online jadi riang gembira serta mudah mentransformasikan pengetahuan adlaah dengan berkreasi dan tentunya dengan bekerja sama," pungkasnya.

Baca Juga: Suatu Saat Anak Akan Kembali Bersekolah, Bagaimanakah Nanti Anak Bersekolah Saat Pandemi? Nakita.id Membahas Tuntas!

Baca Juga: Bulan Ini Jadi Kabar Gembira Untuk Seluruh Pelajar di Indonesia di Tengah Pandemi Corona, Mendikbud: Pembelajaran Jarak Jauh Akan Permanen

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber Kompas.com