Cerdik Bukan Main, Atur Strategi Lawan Kekejaman Masa Perbudakan Romusha Sultan Hamengkubuwono IX Mampu Kelabui Jepang Dengan Cara Ini

Sabtu, 04 Juli 2020 | 12:38
Tribun Jogja

Selokan Mataram yang digunakan Raja Yogyakarta untuk mengelabui Romusha Jepang

Cerdik Bukan Main, Atur Strategi Lawan Kekejaman Masa Perbudakan Romusha Sultan Hamengkubuwono IX Mampu Kelabuhi Jepang Dengan Cara Ini

GridHITS.id - Meski Jepang hanya menjajah Indonesia kurang lebih tiga tahun (1942-1945), penderitaan yang harus dialami rakyat Indonesia sangat berat bak di neraka.Jepang merampas apa saja yang dimiliki Indonesia.Mulai dari hasil pertambangan, hasil pertanian, tenaga manusia, dan para perempuan Indonesia juga dirampas untuk dijadikan wanita penghibur (jugun ianfu).

Baca Juga: Nikita Mirzani Singgung Soal Raffi Ahmad, Ayu Ting Ting Mendadak Lakukan Hal Tak terduga Ini, 'Enggak Butuh yang Kaya-kaya!'

Baca Juga: Bukan Kaleng-kaleng Pantas Saja Mudah Dapatkan Wanita Cantik Dan Mudah Juga Bercerai, Berikut Ini Sederet Sumber Kekayaan Engku Emran, Bak SultanPengambilan paksa tenaga manusia berupa pekerja-pekerja yang orangnya diambil dari berbagai daerah yang dikenal sebagai Romusha bahkan menjadi momok paling mengerikan.

Para romusha dipaksa untuk membangun jembatan, jalan raya, rel kereta api, benteng pertahanan, dan lainnya.Umumnya mereka diperlakukan sebagai tawanan perang dan banyak yang mati karena kelaparan.

Banyak romusha yang ketika dibawa keluar Jawa menggunakan kapal malah menjadi korban tenggelam di laut karena mendapat serangan udara dari pasukan Sekutu.Namun di Kasultanan Yogyakarta warganya relatif aman dari program itu karena Raja Yogyakarta saat itu, Sri Sultan HB IX, berhasil mengibuli Jepang.

Caranya,Sultan HB IX meminta agar Jepang membantu pembangunan program irigasi untuk mengalirkan air dari Sungai Progo ke daerah-daerah pelosok sehingga bisa ditanami padi.

Baca Juga: Berhasil Taklukan Berondong yang 17 Tahun Lebih Muda, Jennifer Jill Ternyata Bak Sultan, Rumah Megah Dengan Tagihan Listrik 40 Juta Per Bulan Hingga Sebut Kekayaannya Bisa Hidupi 10 Keturunan

Baca Juga: Dikenal Sederhana, Andre Taulany Kaget Dengan Aset Ahmad Dhani yang Miliaran : Jadi Sebetulnya Yang Real Sultan itu BeliauJika panenan padi melimpah maka hasilnya sesuai aturan yang diterapkan Jepang saat itu, bisa untuk membantu pangan pasukan Jepang yang sedang bertempur melawan Sekutu.Tapi karena untuk membangun saluran irigasi dibutuhkan banyak tenaga manusia, Sultan HB IX meminta agar warga Yogyakarta tidak diikutkan dalam program Romusha.

Semua warga laki-laki Yogya yang sudah bisa bekerja diwajibkan ikut membangun irigasi secara gotong-royong.

Di luar dugaan, seperti termaktub dalam Tahta untuk Rakyat:

Celak-celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwana IX, pemerintah militer Jepang di Indonesia yang dikenal sangat kejam dan tidak mengenal kompromi ternyata menyetujui permintaan Sultan HB IX.

Baca Juga: Tak Ada Angin dan Hujan, Tiba-tiba Kader Konservasi Jabar Kritisi Izin Alshad Ahmad Pelihara Harimau, Begini Tanggapan Sepupu Raffi Ahmad

Baca Juga: Yakin Mau Bertaruh Rp500 Ribu Buat Oreo Supreme Sebungkus? Pria Ini Bagikan Resep Cara Buat Oreo Supreme Anti Kantong Jebol, Bisa Bikin Buat Sekampung

Jepang bahkan membantu dana dan berbagai peralatan untuk membangun saluran irigasi yang kini dikenal sebagai Selokan Mataram itu.Warga Yogyakarta sendiri hingga saat ini terus memelihara dan ‘menghormati’ keberadaan Selokan Mataram.Pasalnya selokan yang sangat bersejarah ini terbukti bisa menjamin warga tidak mengalami kekeringan dan tetap panen padi meski sedang musim kemarau.

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Kelabui Jepang Melalui Pembuatan Selokan, Raja Yogyakarta Sukses Selamatkan Rakyatnya dari Penderitaan Romusha yang 'Menyiksa Bak Neraka'

Editor : Saeful Imam

Sumber : Grid.ID

Baca Lainnya